PSIS Semarang

Suporter Tim Lawan ke Kandang PSIS, CEO Yoyok Sebut Telah Terapkan SOP

Laga kandang PSIS Semarang di Stadion Jatidiri, Semarang kerap diwarnai dukungan dari suporter tim lawan.

TRIBUNBANYUMAS/ARIEL SETIAPUTRA
Tribun penonton Stadion Jatidiri Semarang penuh saat laga PSIS Semarang kontra Persebaya Surabaya, Minggu (16/7/2023). Laga kandang PSIS Semarang di Stadion Jatidiri, Semarang kerap diwarnai dukungan dari suporter tim lawan. Gesekan antar-suporter tuan rumah dan suporter tamu beberapa kali terjadi. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Laga kandang PSIS Semarang di Stadion Jatidiri, Semarang kerap diwarnai dukungan dari suporter tim lawan.

Gesekan antar-suporter tuan rumah dan suporter tamu beberapa kali terjadi.

Terakhir, bentrokan suporter terjadi pada laga PSIS Semarang vs PSS Sleman di Stadion Jatidiri baru-baru ini.

Baca juga: Filter Penonton Pemicu Kericuhan, PSIS akan Cocokkan Tiket dengan NIK saat Laga di Stadion Jatidiri

Padahal, operator liga, PT LIB tela menetapkan aturan suporter tim tamu dilarang hadir ketika melakoni laga away atau tandang.

CEO PSIS, Yoyok Sukawi menuturkan, pihaknya telah menerapkan prosedur standar atau SOP untuk meminimalisir kedatangan suporter tim lawan.

"Soal sanksi kami serahkan ke Komdis.

Tapi kalau saya melihat dari kejadian ini tidak serta merta PSIS yang akan dihukum karena kita sudah menjalankan semua SOP," kata Yoyok kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (6/12/2023).

Baca juga: Buntut Ricuh, Polda Jateng Bakal Panggil Panpel Pertandingan PSIS Soal Kehadiran Suporter PSS Sleman

Diberitakan sebelumnya, kericuhan suporter terjadi pada penghujung laga PSIS vs PSS di Stadion Jatidiri, Minggu (3/12/2023).

Saat pertandingan tinggal menyisakan beberapa menit, terjadi kericuhan antar-suporter tamu dan suporter tuan rumah yang berada di tribun utara yakni Snex.

CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi mengatakan terkait sanksi pihaknya pasrah dengan keputusan Komdis PSSI.

"Pertandingan berjalan lancar dan dengan baik.

Di menit-menit akhir itu ada pitch invader baik dari oknum Semarang ataupun oknum dari luar.

Nah ini biar Komdis yang berbicara.

Yang jelas PSIS sudah menjalankan sesuai SOP.

Memang pasti akan disanksi tapi saya rasa tidak akan berat," kata Yoyok.

1.600 Suporter PSS Hadir

Polda Jawa Tengah berencana memanggil panitia pelaksana (Panpel) pertandingan PSIS Semarang terkait kericuhan suporter.

Baca juga: Agius PSIS Akui Laga Tunda Lawan Persebaya Pengaruhi Skuatnya saat Kontra PSS

Polisi akan mendalami keterangan terkait hadirnya ribuan suporter tim tamu di Stadion Jatidiri Semarang.

Sebab, pertandingan PSIS vs PSS Sleman itu seharusnya dilakukan tanpa penonton tim lawan.

"Iya, ada suporter lawan 1.600 orang.

Kehadiran penonton lawan ini menjadi salah satu materi pemeriksaan terhadap panitia penyelenggara," ujar Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto.

Akibat pelanggaran itu, pertandingan berujung kericuhan diwarnai tindakan kriminalitas, baik di dalam maupun di luar stadion.

Tindakan kriminalitas di luar stadion berupa perusakan lima bus sehingga kaca bus pecah.

Satu mobil milik pejabat Kemenag Jateng yang sedang diparkir tak jauh dari lokasi kejadian juga rusak.

Baca juga: Buntut Kericuhan Laga PSIS vs PSS, Polda Jateng Usut Kasus Pengrusakan 5 Bus Suporter

Adapula dompet kernet dan sopir bus yang hendak menjemput suporter PSS dirampas.

"Saksi yang diperiksa masih 13 orang, mulai dari sopir, kernet, warga, dan suporter," imbuh Satake.

Terpisah, Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan, ribuan suporter PSS yang hadir di stadion Jatidiri menjadi pelanggaran terhadap aturan baru PSSI, dimana setiap pertandingan tidak diizinkan adanya penonton dari suporter tim lawan.

"Masih didalami datangnya suporter lawan ini siapa yang memfasilitasi, dapat tiketnya dari mana," paparnya.

Sebelumnya, Polda Jawa Tengah memeriksa 13 saksi buntut dari kericuhan pertandingan Liga 1 antara PSIS Semarang vs PSS Sleman.

Kericuhan tersebut dimulai dari dalam Stadion Jatidiri Semarang yang merembet ke area luar stadion, yang berujung pengadangan bus suporter PSS Sleman.

Lima bus yang sedianya menjemput suporter PSS Sleman di area Stadion Jatidiri diadang sekira 30 orang menggunakan sepeda motor.

Baca juga: Kronologi Kericuhan Suporter PSIS vs PSS, Baper Gara-gara Nyanyian Ejekan

Lokasi pengadangan berada di Jalan Sisingamangaraja, Kecamatan Candisari.

Puluhan orang tersebut lantas menghujani bus dengan lemparan batu yang disusul aksi perampasan.

Aksi kriminalitas inilah yang hendak diusut polisi.

"Iya, masih penyelidikan, ada 13 saksi yang sudah diperiksa," papar Kabid Humas Polda Jateng.

Menurutnya, akibat pelemparan tersebut, lima bus mengalami kerusakan pecah kaca.

Ditambah, satu mobil milik pejabat Kemenag Jateng yang sedang diparkir tak jauh dari lokasi kejadian.

"Dompet kernet bus diambil ada uang Rp1 juta, begitupun dompet sopir, juga diambil," jelasnya.

Baca juga: Kericuhan Suporter PSIS vs PSS, Bos Yoyok Ditolong Tim Medis

Ia menyebut, kejadian keributan di dalam stadion berhasil dikendalikan petugas.

Namun, peristiwa penyerangan di luar stadion itu tak terantisipasi.

"Kami masih terus melakukan pemeriksaan untuk tahu tersangka pelemparan batu ke bus suporter," ujarnya.

Kericuhan pertandingan antara suporter di Stadion Jatidiri diduga adanya saling ejek lewat nyanyian yel-yel antardua kubu suporter.

Saling ejek itu memicu aksi saling lempar hingga beberapa orang mengalami luka, termasuk CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi.

Sebanyak 1.600 suporter PSS Sleman yang datang menyaksikan laga tersebut berhasil dievakuasi kendati bus mereka dihadang puluhan suporter yang diduga suporter PSIS, yang disusul pelemparan batu. (*)

Baca juga: Kronologi Kericuhan Suporter PSIS vs PSS, Baper Gara-gara Nyanyian Ejekan

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved