Berita Banyumas
Prevelensi Balita Stunting di Banyumas Turun di Angka 16,16 Persen, Urutan ke-11 Jateng
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevelensi balita stunting Kabupaten Banyumas mengalami penurunan.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevelensi balita stunting Kabupaten Banyumas mengalami penurunan.
Angka prevelensi balita stunting Kabupaten Banyumas mengalami penurunan dari 21,6 persen pada 2021 menjadi 16,16 persen pada 2022.
Pj Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro mengatakan sumber daya kesehatan yang berkualitas, salah satu isu penting yang harus diselesaikan adalah persoalan balita stunting.
Namun, Kabupaten Banyumas masih berada di urutan nomor 11 di Jawa Tengah untuk kasus stunting.
"Maka dari itu kita harus selesaikan dengan serius persoalan stunting ini mencapai target nasional sebesar 14 persen pada tahun 2024 nanti," katanya kepada Tribunbanyumas.com.
Baca juga: Bakal Didirikan Griya Abhipraya di Purbalingga, Rumah Singgah Para Eks Napi
Hanung meminta kepada seluruh tim penggerak PKK di Banyumas memaksimalkan peran kader PKK hingga ke tingkat dasa wisma.
Terutama dalam mengedukasi remaja dan orangtuanya untuk pendewasaan usia perkawinan serta mengedukasi pasangan usia subur yang belum mengikuti program Keluarga Berencana (KB).
Selain itu, gerakan ayo ke Posyandu dan Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) agar ditingkatkan memantau tumbuh kembang balita, deteksi dini stunting dan penyakit penyerta pada bayi baru lahir.
Ia menambahkan bahwa yang tidak kalah penting adalah meningkatkan Pemberian Makanaan Tambahan (PMT) bergizi yang murah dan mudah didapat dan yang terakhir mengoptimalkan kerja tim pendamping keluarga.
"Prevelensi balita stunting, kematian ibu melahirkan dan kematian bayi adalah tiga hal yang menjadi satu paket yang perlu ditekan agar angkanya terus menurun," katanya.
Angka Kematian Ibu (AKI) di Banyumas menurutnya juga berangsur-angsur turun dari 44 kasus pada tahun 2021 menjadi 24 kasus pada tahun 2022.
Baca juga: Alasan Kabupaten Cilacap Disebut Supermarket Bencana
Dengan angka tersebut Kabupaten Banyumas berada di posisi keempat kasus AKI seJateng.
Namun Angka Kematian Bayi (AKB) mengalami kenaikan dari 219 kasus pada tahun 2021 menjadi 229 kasus pada tahun 2022 dengan posisi kedua se-Jateng.
"Semua harus waspada, dan saya minta semua pihak terkait kesehatan ibu dan anak bisa mengambil langkah-langkah antisipatif menekan AKI dan AKB.
Mari ciptakaan generasi muda yang sehat sebagai bagian dari upaya kita bersama mewujudkan Indonesia Maju," katanya. (jti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.