Berita Pendidikan
Tak Pakai Sirine, Alat Deteksi Longsor Buatan Guru Besar Unnes Ini Beri Informasi Real Time Lewat HP
Guru besar Pendidikan Geografi Unnes Semarang berhasil membuat alat pendeteksi longsor yang bisa memberi informasi real time.
Penulis: budi susanto | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Guru besar Pendidikan Geografi Universitas Negeri Semarang (Unnes) Prof Dr Juhadi berhasil membuat alat pendeteksi longsor yang bisa memberi informasi real time.
Alat yang diciptakan bersama Idris Setiawan dan Muhammad Aulani Ihsan itu bahkan memenangkan Innovation Awards 2023 yang digelar LPPM Unnes.
Penghargaan ini diberikan kepada dosen, mahasiswa, atau peneliti yang sudah menciptakan sebuah inovasi yang berguna untuk masyarakat.
Alat pendeteksi longsor itu diberi nama Land Instability Detection Unit (Lindu).
Berbeda dari alat pendeteksi longsor lain, Lindu yang mereka ciptakan bisa memberikan informasi longsor secara real time melalui ponsel.
"Bila ada pergeseran tanah akibat longsor, akan langsung muncul notifikasi di ponsel yang sudah diinstal aplikasi Lindu. Aplikasinya bisa di download di Google Play Store."
"Sedangkan untuk alat pendeteksi longsor lain, hanya berupa bunyi sirine agar masyarakat yang tinggal di dekatnya segera menjauhi titik longsor," ujar Prof Juhadi, Kamis (2/11/2023).
Baca juga: Longsor di Kalibeber Wonosobo, Dinding Rumah Warga Jebol
Juhadi menambahkan, kelebihan lain yang ada pada alat pendeteksi longsor Lindu adalah harganya yang cukup murah.
"Apabila diproduksi secara massal, biaya pembuatan Lindu tidak lebih dari Rp5 juta. Berbeda dari alat lain yang bisa mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah."
"Selain itu, Lindu juga 100 persen menggunakan komponen lokal yang tidak rumit pembuatannya," terang Juhadi.
Resah Banyak Alat Malah Ganggu Warga
Prof Juhadi mengungkapkan, proyek ini berawal dari keresahannya terkait alat pendeteksi longsor yang sudah ada, yang dinilai kurang efisien.
"Kami melakukan kajian tentang alat yang sudah ada. Kami cari kekurangan alat-alat tersebut dimana. Kok belum ada alat mitigasi longsor yang cukup efisien untuk mengurangi risiko korban jiwa dan materi. Maka, tercetuslah untuk membuat Lindu," katanya.
Juhadi dan tim bahkan sempat menemukan alat pendeteksi longsor di Kota Semarang yang tidak aktif.
Alasannya sederhana, karena alat tersebut sering mengaktifkan sirine yang mengganggu warga sekitar.
Wakil Ketua KPK Ingatkan Kebiasaan Mahasiswa yang Mengarah ke Korupsi: Mencontek adalah Cikal Bakal |
![]() |
---|
Gelar Turnamen Voli Antardusun di Wonosobo, Mahasiswa UMP Gaungkan Semangat Sportivitas |
![]() |
---|
Kemenag Siapkan KIP Kuliah untuk 21.490 Mahasiswa Kampus Keagamaan, Bantuan Rp6,6 Juta Per Semester |
![]() |
---|
SMP Negeri 4 Ulujami Pemalang Laksanakan Parenting dan Sosialisasi Program Sekolah ke Wali Siswa |
![]() |
---|
Unnes Semarang Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru Magister Informatika, Ditutup 8 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.