Kuliner Kudus

Nikmatnya Opor Ayam Panggang Khas Sunggingan, Kuliner Andalan Sunan Kudus saat Hajatan

Opor ayam panggang khas Sunggingan Kudus konon menjadi menu andalan Sunan Kudus atau Syech Ja'far Shadiq saat mengadakan hajatan.

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/REZANDA AKBAR
Siti Sundari menyiapkan dua porsi Opor Ayam Panggang khas Sunggingan Kudus pesanan pelanggan, Senin (16/10/2023). Opor Ayam Panggang khas Sunggingan diyakini menjadi menu andalan Sunan Kudus saat menggelar hajatan. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Opor ayam panggang khas Sunggingan Kudus konon menjadi menu andalan Sunan Kudus atau Syech Ja'far Shadiq saat mengadakan hajatan.

Aroma asap dari daging yang dipanggang membuat cita rasa opor yang didominasi gurih, makin kaya.

Tak banyak warung opor yang menyuguhkan menu ini.

Di antara warung makan yang masih memiliki menu opor ayam panggang dalah warung Opor Ayam Panggang khs Sunggingan milik Siti Sundari.

Sundari mengatakan, warung sederhana ini dibuka sejak tahun 1966.

Warung ini pun telah menjadi langganan banyak warga Kudus, terutama saat sarapan atau makan siang.

Baca juga: Nikmatnya Menyantap Kuliner Entok di Rahwatu Kudus, Tersedia Meja Kursi di Sungai Gunung Muria

Sundari menceritakan, menu opor ayam panggang ada sejak zaman Sunan Kudus, satu di antara walisongo, yang menyebarkan agama Islam di Kabupaten Kudus.

Seperti namanya, sebelum dimasak menjadi opor, ayam lebih dulu dipanggang di atas bara arang.

"Proses pembuatan ayam panggang ini utuh, satu ayam, mulai dari kepala hingga kaki diikat pakai tali dan dipanggang."

"Kalau opor ayam biasa, setelah direbus langsung disajikan. Kalau di sini, (daging ayam) dibakar dulu," ujarnya saat ditemui, Senin (16/10/2023).

Sundari merupakan generasi kedua pengelola warung tersebut.

Meskipun warung tersebut tampak sederhana namun masakan opor ayam panggang yang siduguhkan memiliki pelanggan setia.

Tak heran, dalam sehari, dia bisa mengolah 20 ekor ayam untuk memenuhi permintaan pelanggan.

Jumlah itu melonjak dua kali lipat atau menjadi 40 ekor saat akhir pekan.

"Dulu, sebelum Covid-19, bisa sampai 50 ekor per hari setiap hari Minggu," terangnya.

Baca juga: Menolak Tutup! Mal Ramayana Kudus Rambah Penjualan Live di Marketplace, Ampuh Dongkrak Omzet Offline

Sundari menjelaskan, satu ekor ayam bisa menghasilkan 20 porsi Opor Ayam Panggang.

Ini berarti, setiap hari, setidaknya ada 400 porsi opor ayam yang dijual.

"Kuncinya adalah menjaga kualiitas, pelayanan, dan kebersihan warung. Selain itu, rasa masakannya juga perlu diperhatikan," jelas Sundari membuka rahasia eksistensi warung.

Warung yang terletak di Jalan Nitisemito, Kudus, itu buka mulai pukul 06.30 WIB hingga 14.00 WIB.

Lokasinya tak jauh dari kompleks makam dan Menara Sunan Kudus.

Untuk bisa menikmati sedapnya opor ayam panggang di warung Sundari, hanya perlu membayar Rp18 ribu per porsi.

Sukron, seorang pelanggan asal Kebumen, mengaku ketagihan menikmati Opor Ayam Panggang khas Sunggingan itu.

Menurutnya, rasa masakan tersebut berbeda dari opor biasa.

"Ini kuah santannya lebih kental dan gurih, terus ayamnya juga karena ini ayam kampung, teksturnya beda, apalagi dipanggang jadi lebih kaya rasa."

"Rekomendasi banget opor panggangnya. Saya juga sudah berkali-kali makan di sini," katanya. (*)

Baca juga: Keberatan Dihukum Penjara, Penasihat Hukum Siswa Pembacok Guru di Demak Berharap Vonis Rehabilitasi

Baca juga: Arca Ganesha dan Yoni Ditemukan di Manisrenggo Klaten, Muncul saat Pengerukan Tanah untuk Sirkuit

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved