Berita Jateng
Astrea Grand Bermesin Satria F150 Digaruk Polisi Ungaran, Dipakai Balap Liar
Dari hasil penindakan aksi balap liar di sepanjang Jalan Diponegoro pada Minggu (15/10/2023) lalu, terjaring 75 motor dan 95 orang yang terlibat.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, UNGARAN - Kasatlantas Polres Semarang, AKP Arpan Bachri menegaskan bahwa pihaknya tidak bosan untuk melakukan penertiban pelanggaran lalu lintas di wilayah hukum Kabupaten Semarang.
Satu di antara pelanggaran yang dimaksud yakni aksi balap liar.
Hal itu dia katakan saat menggelar konferensi pers hasil penindakan balap liar di Kantor Satlantas Polres Semarang, Jalan Diponegoro, Sembungan, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Selasa (24/10/2023).
Dari hasil penindakan aksi balap liar di sepanjang Jalan Diponegoro pada Minggu (15/10/2023) lalu, terjaring 75 motor dan 95 orang yang terlibat.
Baca juga: Waspadai Aktivitas Gunung Slamet, Pemkab Purbalingga Gelar Rakor Bersama Para Camat
“Kami juga menyita knalpot-knalpot brong (bising) yang mana suaranya kerap meresahkan warga sekitar,” kata AKP Arpan.
Dari sejumlah motor yang ditampilkan, tampak semuanya sudah tidak sesuai standar kelengkapan kendaraan.
Yang paling terlihat yakni tidak adanya pelat, spion, bahkan lampu.
Beberapa motor juga tampak telah dimodifikasi, bahkan menggunakan mesin yang berbeda, tidak sesuai dengan merek dan tentunya nomor mesin.
Satu di antaranya yakni motor Astrea Grand yang menggunakan mesin Satria F150.
Kasatlantas menerangkan, semua kendaraan yang ditahan pihaknya bisa diambil oleh pemiliknya sesuai melaksanakan sidang tilang dan memenuhi kelengkapan kendaraan.
Selain kelengkapan kendaraan, kelengkapan administrasi seperti STNK dan BPKB yang masih berlaku sesuai ketentuan juga harus dipenuhi.
Baca juga: Bus Rombongan Santri Kecelakaan di Salatiga, 10 Orang Luka
“Untuk knalpot brong akan kami sita dan kami musnahkan agar tidak digunakan kembali,” imbuh dia.
Karena para pelaku balap liar tersebut sebagian besarnya pelajar, AKP Arpan meminta kepada para orangtua untuk turut melakukan pemantauan kegiatan anak-anaknya.
Terutama, lanjut dia, yang sering bepergian malam hari menggunakan motor.
“Kami juga gencar melakukan edukasi dan sosialisasi ke sekolah-sekolah setiap jam pelajaran,” pungkas dia. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.