Perang Palestina Israel

Siapkan Serangan Darat, Israel Perintahkan Warga Gaza Mengungsi dalam Waktu 24 Jam. PBB Bereaksi

Militer Israel mengultimatum warga Gaza meninggalkan wilayah mereka dalam waktu 24 jam.

Editor: rika irawati
AFP/MOHAMMED ABED
Seorang bocah laki-laki berjalan di tengah reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di Kota Gaza, Sabtu (7/10/2023). Pejuang Palestina, Hamas, telah memulai "Perang Kota" melawan Israel yang mereka infiltrasi melalui udara, laut, dan darat. Kini, Israel meminta warga di Gaza mengungsi dalam waktu 24 jam sebelum memulai serangan darat sebagai aksi balas dendam terhadap Hamas. 

TRIBUNBANYUMAS.COM - Militer Israel mengultimatum warga Gaza meninggalkan wilayah mereka dalam waktu 24 jam. Hal ini terkait rencana Israel melakukan pertempuran darat sebagai aksi balas dendam atas serangan kelompok militan Palestina, Hamas.

Seruan ini disampaikan Israel Defense Forces (IDF) sebagai 'langkah kemanusiaan'.

Namun, perintah ini dikecam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Jumat (13/10/2023).

Menurut PBB, seruan itu sangat tidak manusiawi dan menyiksa warga lantaran ada sekitar 1,1 juta warga Palestina di Gaza.

Eksodus dalam waktu singkat itu pun memiliki risiko dan konsekuensi kemanusiaan yang buruk.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan dan Departemen Keselamatan dan Keamanan di Gaza (OCHA oPt) diberitahu IDF sebelum tengah malam waktu setempat terkait ultimatum ini.

"Seluruh penduduk Gaza di utara Wadi Gaza harus pindah ke Gaza selatan dalam waktu 24 jam ke depan," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric membacakan isi 'perintah' dari Israel tersebut.

Baca juga: 10 WNI di Jalur Gaza Terancam akibat Perang Palestina vs Israel, Kemenlu Upayakan Evakuasi

Pejabat PBB tersebut menekankan, eksodus seperti itu tidak mungkin terjadi tanpa konsekuensi kemanusiaan yang buruk.

"Jumlahnya sekitar 1,1 juta orang. Perintah yang sama berlaku untuk semua staf PBB dan mereka yang berlindung di fasilitas PBB, termasuk sekolah, pusat kesehatan, dan klinik," kata juru bicara tersebut dalam pernyataannya kepada beberapa media pada Jumat pagi.

Secara tegas, PBB meminta ultimatum ini dibatalkan lantaran eksodus jutaan orang dalam tempo super-cepat sama saja menyiksa warga sipil.

"Perserikatan Bangsa-Bangsa secara tegas meminta agar perintah semacam itu, jika memang benar, dibatalkan, untuk menghindari hal yang dapat mengubah situasi yang sudah menjadi tragedi menjadi situasi yang membawa bencana," tambah Dujarric.

Bersiap Perang Darat

Pasukan Pertahanan Israel mengeluarkan ultimatum itu meski tidak menyebutkan batas waktu spesifiknya.

Juru bicara IDF juga mengakui bahwa hal itu akan memakan "beberapa waktu".

"IDF menyerukan kepada seluruh penduduk Kota Gaza untuk mengungsi dari rumah mereka, pindah ke selatan untuk perlindungan dan menetap di daerah selatan Sungai Gaza," kata militer dalam sebuah postingan di X (Twitter).

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved