Pendidikan

Direktur PLN Bicara Energi Terbarukan di depan Mahasiswa Universitas Peradaban

Direksi PT PLN berbicara energi terbarukan di depan mahasiswa Universitas Peradaban, Brebes.

ist/dok universitas peradaban
Direktur PLN memberikan kuliah umum di Universitas Peradaban, Brebes, Jawa Tengah. PLN memaparkan terkait energi terbarukan. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BREBES - Direksi PT PLN berbicara energi terbarukan di depan mahasiswa Universitas Peradaban, Brebes.

Universitas Peradaban bekerjasama dengan PT PLN (Persero) menggelar kuliah umum ketenagalistrikan, Sabtu (30/9/23).

Kuliah umum mengusung tema 'Energi Terbarukan Untuk Menyongsong Indonesia Emas 2024' yang dihadiri ratusan mahasiswa S1 dari berbagai program studi.

Baca juga: Rumah BUMN Gunung Kidul Binaan PLN, Bawa Produk UMKM dari Yogyakarta untuk Dunia

kuliah umum direktur pln di universitas peradaban
Rektor Universitas Peradaban Brebes memberikan kenang-kenangan kepada direksi PLN. Direktur PLN memberikan kuliah umum di Universitas Peradaban, Brebes, Jawa Tengah. PLN memaparkan terkait energi terbarukan.

Direktur PT PLN (Persero), Hartanto Wibowo selaku narasumber utama memaparkan transisi energi terbarukan merupakan keniscayaan untuk menuju masa depan.

"Sebuah merubah energi yang tadinya dari energi berbasis fosil fuel seperti gas, minyak kini berubah ke energi terbarukan.

Seperti matahari, angin, air, geothermal.

Dan dunia seperti ini akan sangat berbeda dan berubah," ujarnya.

Baca juga: Sukseskan Jumtek-Temu Relawan PMI di Kebumen, PLN Pastikan Suplai Listrik Tanpa Kedip

Selain Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis PT PLN, Hartanto Wibowo hadir juga dalam kuliah umum tersebut, Direktur Pengembangan Bisnis dan Usaha PT PLN, Muh Reza; Rektor Universitas Peradaban, Dr Kadarisman beserta jajarannya, serta Ketua Yayasan Ta'allumul Huda, Abdullah.

Hartanto menjelaskan, PLN telah merancang program jangka pendek dan jangka panjang untuk mencapat target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Satu program jangka pendek yang saat ini tengah dilakukan adalah proyek dedieselisasi pembangkit berbahan bakar fosil sebesar 1 gigawatt (GW) dan menggantinya dengan pembangkit bertenaga surya (PLTS).

“PLN memainkan peran penting dalam transisi energi Indonesia ke energi bersih.

Salah satu inisiatif strategis yang dilakukan PLN sebagai langkah konkrit menuju net zero emission adalah pelaksanaan program dedieselisasi,” katanya.

Pengurangan emisi ini merupakan komitmen pemerintah melalui PLN yang telah tersampaikan di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali tahun 2022.

Dalam komitmen tersebut, negara-negara dunia akan memberlakukan denda bagi pihak yang masih penghasil CO2.

Baca juga: Penjelasan PLN Ada Warga Miskin Penerima Bantuan Pasang Baru Listrik di Brebes Bayar Rp250 Ribu

"Di negara maju Eropa, yang CO2 akan kena pajak.

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved