Piala Dunia 2030

Piala Dunia Ke 100 akan Digelar 2030 di 6 Negara di 3 Benua, Pertandingan Awal Kembali ke Uruguay

Enam negara dari tiga benua ditunjuk sebagai penyelenggara Piala Dunia 2030. Ini akan menjadi Piala Dunia ke-100 selama penyelenggaraannya.

Editor: rika irawati
AFP/Kirill KUDRYAVTSEV
Kapten Argentina Lionel Messi mencium Trofi Piala Dunia FIFA setelah Argentina memenangkan final Piala Dunia Qatar 2022 melawan Prancis di Stadion Lusail di Lusail, utara Doha, 18 Desember 2022. FIFA menunjuk enam negara sebagai tuan rumah Piala Dunia 2030 untuk menandai 100 tahun Piala Dunia. 

TRIBUNBANYUMAS.COM – Enam negara di tiga benua ditunjuk sebagai penyelenggara Piala Dunia 2030.

Hal ini diumumkan FIFA, Rabu (4/10/2023).

Enam negara tersebut adalah Spanyol adan Portugal di Benua Eropa, Maroko mewakili Benua Afrika, serta Uruguay, Paraguay, dan Argentina dari Benua Amerika, khususnya Amerika Selatan.

Piala Dunia 2030 sekaligus akan menandai pesta sepak bola tingkat dunia itu yang ke-100.

Karenanya, pertandingan awal akan digelar di negara saat pertama kali Piala Dunia berlangsung di tahun 1930, yaitu di Uruguay.

Dalam pernyataannya, FIFA mengatakan, pertandingan di Amerika Selatan, masing-masing di Montevideo, Buenos Aires dan Asuncion, merupakan bagian dari perayaan 100 tahun sejak Piala Dunia pertama di Uruguay.

Sebagian besar pertandingan akan dimainkan di tiga negara tuan rumah.

Baca juga: Jordi Amat dan Yance Sayuri Batal Perkuat Timnas di Kualifikasi Piala Dunia Kontra Brunei, Cedera!

Pengumuman ini mengakhiri persaingan antara dua tawaran besar, yang satu dipimpin oleh Spanyol dan Portugal, dan yang lainnya dari Argentina, Uruguay, Chile, dan Paraguay.

Setelah kriteria teknis disahkan, badan sepak bola dunia akan meresmikan penghargaan ajang andalannya pada tahun 2024.

Namun, setelah persetujuan bulat dari Dewan FIFA, jalan menuju format antarbenua yang belum pernah terjadi sebelumnya ini terlihat jelas.

Piala Dunia yang menjanjikan tantangan politik dan logistik yang kompleks, menimbulkan pertanyaan lebih lanjut mengenai dampak lingkungan dari acara olahraga besar.

Pada satu titik, Spanyol dan Portugal telah memasukkan Ukraina dalam upaya mereka, dengan mengatakan bahwa mereka ingin mengirimkan pesan solidaritas dan harapan memberikan penghormatan atas kegigihan serta ketahanan negara yang diinvasi oleh Rusia pada Februari 2022.

Maroko, yang lima kali gagal menjadi kandidat tuan rumah turnamen tersebut, bergabung dengan mereka pada pertengahan Maret.

Perjanjian antara badan Eropa UEFA dan mitranya di Afrika (CAF) dan Amerika Selatan (CONMEBOL) menegaskan, penarikan diri Ukraina dan juga negara-negara Amerika Selatan, dengan imbalan konsesi simbolis.

"Di dunia yang terpecah, FIFA dan sepak bola bersatu," kata Presiden FIFA Gianni Infantino, dikutip dari AFP.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved