Liga 2 2023

Pemukulan Offisial Persipa Pati Luput dari Perhatian Komdis, Pengamat: PSSI Tak Boleh Pilih Kasih

Pengamat sepak bola Tris Irawan kecewa pemukulan suporter Persijap Jepara terhadap official Persipa Pati luput dari perhatian Komdis PSSI.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: rika irawati
ISTIMEWA
Kolase tangkap layar video suporter Persijap Jepara memukul offisial Persipa Pati saat laga Liga 2 Persijap Jepara vs Persipa Pati di Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara, 18 September 2023 lalu. 

Menurut Tris Irawan, peristiwa ini tergolong pelanggaran dalam tanggung jawab pelaksana pertandingan.

Hal ini sebagaimana diatur dalam Kode Disiplin PSSI 2018.

"Dalam konteks peristiwa di Jepara, hal ini terkait Pasal 68 Kode Disiplin PSSI. Karena konteksnya terjadi pemukulan. Ada saksi dan bukti video juga," kata Tris, Senin (2/10/2023).

Baca juga: Persijap Jepara Terbenam di Dasar Klasemen, Komentar Pelatih Salahudin soal Kekurangan Timnya

Dalam Pasal 68 huruf a disebutkan bahwa badan penyelenggara pertandingan bertanggung jawab dan wajib memperhitungkan dan mengantisipasi tingkat bahaya yang akan terjadi.

Setiap hal yang memiliki risiko tinggi dan mengakibatkan gangguan kenyamanan bagi tim, perangkat pertandingan, penonton, serta kelancaran pertandingan di dalam atau di luar stadion, baik sebelum, saat, dan setelah pertandingan harus dilaporkan pada PSSI.

"Artinya, bisa disimpulkan bahwa panitia pertandingan tidak mengantisipasi secara cermat dan seksama sehingga peristiwa tersebut bisa terjadi," kata Tris.

Selanjutnya, pada Pasal 68 huruf c, Komite Disiplin PSSI menulis bahwa penyelenggara pertandingan harus memastikan kemanan dan kenyamanan perangkat pertandingan, pemain, dan ofisial yang terlibat (secara khusus tim tamu) selama mereka berada di tempat pertandingan.

"Karena peristiwa itu dalam koridor pertandingan maka Pasal 68 huruf c itu adalah pasal yang sangat jelas dilanggar panitia pertandingan," ucap Tris.

Karena itu, menurutnya, manajemen Persipa Pati berhak melakukan protes atas dasar hukum yang telah tertulis itu.

Bagi dia, penegakan aturan disiplin dalam hal ini konteksnya bukan hanya untuk Persipa melainkan juga untuk kepentingan sepakbola nasional.

"Apalagi, sekarang ini, kita sedang bertransformasi setelah peristiwa Kanjuruhan. Penertiban untuk aparat pertandingan, manajemen pertandingan, penonton, dll, harus lebih ketat," kata dia.

Menurut Tris, sebagai lembaga yang berwenang, PSSI harus bisa memberikan keputusan yang adil dan objektif berdasarkan bukti-bukti yang ada.

"Ada saksi, kalau tidak salah, sudah diviralkan juga videonya. Mestinya, itu cukup sebagai bahan mengambil keputusan."

"Apakah tercatat dalam matchcom, saya tidak tahu. Tapi, yang jelas, ada regulasi yang mengatur bahwa apa yang terjadi di Jepara merupakan pelanggaran terhadap tim tamu oleh tuan rumah, terutama panitia pertandingan," papar dia.

Dalam rangkap pembenahan manajemen kompetisi, kata Tris, Komdis PSSI harus berlaku adil dan menghasilkan keputusan yang memenuhi rasa keadilan pada semua klub.

Halaman
123
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved