Berita Jateng
Banyak Pemohon Rumah Subsidi Ditolak karena Masuk Daftar Hitam BI Checking, Penjualan Sepi
Pengembang rumah subsidi di Jawa Tengah menyebutkan lesunya penjualan unit tahun 2023 ini.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pengembang rumah subsidi di Jawa Tengah menyebutkan lesunya penjualan unit tahun 2023 ini.
Pengembang rumah subsidi yang mewakili DPD Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah, Juremi mengungkap lesunya penjualan ini bukan karena minat yang rendah ataupun keterbatasan unit dari pengembang.
Melainkan karena faktor dari sisi pemohon yang banyak tak lolos pengajuan karena masuk daftar hitam di BI Checking atau Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).
"Penjualan rumah subsidi cukup lesu. Terutama karena faktor dari konsumennya sendiri yang mayoritas dari persoalan BI checking-nya. Ada yang terjerat pinjaman online (pinjol) dan sebagainya. Itu yang sangat mempengaruhi proses penjualan rumah subsidi," kata Bidang Publikasi dan Promosi DPD REI Jateng tersebut di Semarang, Selasa (26/9/2023).
Baca juga: Ambisi Bupati Karanganyar Bikin Akademi Sepak Bola, Ini Motivasinya
Juremi menjelaskan, di antara banyaknya peminat rumah subsidi di Jawa Tengah, lebih dari 50 persennya memiliki riwayat kredit yang buruk.
Sehingga hal itu membuat pengajuan mereka tidak diterima.
Adapun Juremi menjelaskan, lolos BI Checking ini termasuk sebagai syarat awal untuk pengajuan kredit rumah.
Sebab ini menjadi syarat umum untuk pengajuan ke beberapa lembaga keuangan atau bank, yaitu memiliki riwayat atau skor kredit yang baik.
Baca juga: Klub Korea Selatan Suwon FC Dikabarkan Lirik Pratama Arhan, Butuh Bek yang Bisa Bantu Lini Serang
"Dengan kondisi ini, strategi kami di awal begitu masyarakat minat, (harus) BI checking dahulu. Kalau tidak lolos ya kami tidak terima untuk pembelian. Biar tidak sia-sia juga, karena biasanya pembeli juga merasa kalau sudah booking fee, itu sudah beli rumah," terangnya.
Sementara itu, Juremi menambahkan, lesunya penjualan unit rumah subsidi di Jawa Tengah sendiri hampir merata di berbagai daerah.
Adapun penjualan masih tinggi saat ini terutama untuk unit-unit yang terletak di kawasan industri seperti daerah Kendal dan Demak.
"Kami juga ada (pengembangan perumahan subsidi) yang di daerah Mranggen, Demak. Penjualannya awal tahun cukup bagus. Ini awal semester kedua masih baik, hanya saja stagnan," imbuhnya. (idy)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.