Berita Pendidikan
Fenomena Langka, Rektor Udinus Semarang Kukuhkan Putranya Sendiri Jadi Profesor Termuda
Rektor Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Prof. Dr. Ir. Edi Nur Sasongko, M.Kom., mengukuhkan putranya, Prof. Dr. Pulung Nurtantio Andono, S.T
Penulis: amanda rizqyana | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Rektor Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Prof. Dr. Ir. Edi Nur Sasongko, M.Kom., mengukuhkan putranya, Prof. Dr. Pulung Nurtantio Andono, S.T., M.Kom., sebagai Guru Besar Teknik Informatika.
Pengukuhan diadakan di MAC Ballroom, Jalan Majapahit, Kota Semarang pada Senin (18/9/2023).
Seusai acara, Prof. Edi menyatakan dengan bertambahnya guru besar di Udinus, menjadi momen yang patut disyukuri.
"Bertambahnya guru besar di bidang teknik informatika menjadi pemicu semangat bagi dosen lainnya untuk meraih jabatan akademik serupa," ujarnya.
Baca juga: Timnas Indonesia U-24 Hadapi Krisis di Asian Games 2022: 3 Pemain Batal Bergabung, Tak Bisa Diganti
Saat ini Udinus telah memiliki 83 doktor dan pihaknya berharap dapat segera menjadi professor.
Pihaknya pun mendorong dan mengingatkan para dosen yang telah menduduki jabatan lektor kepala untuk bisa berproses menuju guru besar.
Sebagai orang tua, Prof. Edi mengaku bangga, bisa mengukuhkan putra sebagai guru besar termuda di Udinus saat ini.
Prof. Pulung yang juga Wakil Rektor IV Bidang Penelitian dan Kerja Sama Udinus meraih gelar guru besar pada usia 41 tahun.
Seusai prosesi pengukuhan, Prof. Pulung mengatakan bahwa gelar tertinggi di jenjang pendidikan di Indonesia yang diraihnya, bukan merupakan akhir.
Ia menyatakan gelar ini merupakan awal dari sebuah perjuangan.
"Kedepan, saya akan berupaya untuk terus meningkatkan jumlah inovasi yang mampu bermanfaat bagi masyarakat luas," ungkap Prof. Pulung.
Baginya, gelar Guru Besar merupakan sebuah amanah dan menjadi tanggung jawab besar.
Ia harap dengan adanya tambahan Guru Besar ini, Udinus semakin maju dan kedepan mampu menjadi World Class University.
Prof. Pulung mengungkapkan berbagai tantangan dalam mempelajari artificial intellegence (AI) atau kecerdasan buatan dan menerapkannya.
Baca juga: Berharap Dapat Imbalan saat Kembalikan Dompet Korban, Pencuri Motor di Kudus Malah Dibekuk Polisi
Hal itu dikarenakan AI bukan ilmu baru, namun juga ilmu yang lama.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.