Berita Jateng

Jateng Raih Penghargaan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meraih penghargaan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

ist/dok pemprov jateng
Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana menerima penghargaan untuk Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Pj Gubernur Nana Sudjana mengatakan, program-program yang dibangun sebelumnya telah berjalan dengan sangat baik. Oleh karenanya, Jateng mampu hadir sebagai satu provinsi Pelaksana SPHP Terbaik Pertama di Indonesia. 

Karena kita bisa mengetahui inflasi dari hulu ke hilir," imbuhnya.

Lebih jauh, Nana menjelaskan, selama 2022, Pemprov Jateng bersama BUMN (Bulog, PT Rajawali Nusindo, Perusahaan Perdagangan Indonesia), BUMD (PT Jateng Agro Berdikari), Badan Usaha Milik Petani, kelompok tani, gabungan kelompok tani dan pelaku usaha, telah menyelenggarakan gerakan pangan murah sebanyak 180 kali.

Omzetnya sebesar Rp8.693.379.175 (hampir Rp8,7 miliar).

Baca juga: Sah, Nana Sudjana Resmi Jabat Pj Gubernur Jateng. Dilantik Bareng 8 Pj Gubernur Lain

Di tahun ini, diselenggarakan lebih masif.

"Hingga Agustus 2023, sudah 394 kali dilaksanakan gerakan pangan murah dengan omzet lebih dari Rp 26 miliar.

Sampai akhir Desember nanti, ditargetkan terlaksana 80 kali di 35 kabupaten/ kota," urainya.

Untuk intervensi fasilitasi biaya distribusi, di 2022, terdistribusi sebanyak 269 ton.

Di samping itu, melalui alokasi dana belanja tidak terduga sebesar Rp3.673.800.000 yang melibatkan 361 poktan/ gapoktan, Pemprov Jateng mendistribusikan bahan pangan sebanyak 2.786,6 ton.

Komoditas yang didistribusikan adalah beras, telur, cabai, bawang merah, jagung, kedelai dan daging ayam.

"Fasilitasi biaya distribusi ini untuk menyalurkan komoditas pangan dari produsen ke konsumen, atau dari wilayah surplus ke wilayah minus.

Sehingga, masyarakat memperoleh harga sama dengan harga di tingkat produsen atau dengan kata lain, konsumen bisa mendapat harga pangan di bawah harga pasar," beber dia.

Pada Desember 2022 lalu, lanjutnya, sempat terjadi ketersendatan pasokan minyak goreng dan beras.

Baca juga: Ganjar Bilang ke Pj Gubernur Nana Sudjana agar Jateng Berselawat Terus Diadakan

Maka, melalui tambahan dana insentif daerah, Dinas Ketahanan Pangan dengan PT Jateng Agro Berdikari, dan Pergudangan dan Aneka Usaha (PAU) Pedaringan Kota Surakarta telah menyalurkan bahan pangan mencapai 189,8 ton hingga 31 Agustus kemarin.

Untuk intervensi subsidi harga pangan, imbuh Nana, pada 2022 Pemprov Jateng meminta Bulog, PT Jateng Agro Berdikari dan PAU Pedaringan Kota Surakarta menyalurkan subsidi komoditas kedelai sebesar Rp 1.000/ kg. Subsidi tersebut diberikan kepada 2.086 pengrajin tahu tempe dengan total berat kedelai sebesar 2.373,16 ton.

Pada tahun ini, Nana mengungkapkan, telah dialokasikan anggaran subsidi pangan sebesar Rp 2,7 miliar melalui anggaran perubahan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved