Berita Jateng

Separuh Lebih Wilayah Jateng Alami Kekeringan Ekstrem, Daerah Mana yang Paling Parah?

Separuh lebih wilayah di Jawa Tengah (Jateng) mengalami kekeringan ekstrem akibat dampak musim kemarau.

Penulis: Agus Iswadi | Editor: mamdukh adi priyanto
UNSPLASH/HASANUZZAMAN HIMEL
Ilustrasi kekeringan. Separuh lebih wilayah di Jawa Tengah (Jateng) mengalami kekeringan ekstrem akibat dampak musim kemarau. Berdasarkan data di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), tercatat, peluang hujan turun di Jateng pada September rendah. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Separuh lebih wilayah di Jawa Tengah (Jateng) mengalami kekeringan ekstrem akibat dampak musim kemarau.

Berdasarkan data di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), tercatat, peluang hujan turun di Jateng pada September rendah.

Data analisis curah hujan dasarian I September 2023 menyebut, seluruh wilayah Jateng masuk kriteria rendah dengan curah 0-50 mm/dasarian.

Kepala Data dan Informasi BMKG Ahmad Yani Semarang, lis Widya Harmoko, mengatakan, rendahnya hujan yang turun membuat 58 persen wilayah di Jateng masuk kriteria kekeringan ekstrem.

Baca juga: Separah Inikah, 35 Desa Kekeringan di Purbalingga Harus Disuplai Air Bersih

"Berdasarkan monitoring Hari Tanpa Hujan Dasarian I September 2023, 58 persen wilayah Jawa Tengah masuk kriteria kekeringan ekstrim (> 60 hari tanpa hujan).

27 persen wilayah Jawa tengah masuk kriteria sangat panjang (31 – 60 hari tanpa hujan)," kata lis dalam keterangannya kepada TribunBanyumas.com, Senin (11/9/2023).

lis menambahkan, beberapa daerah di Jateng mengalami hari tanpa hujan dengan kriteria pendek, yakni rentan 1-10 hari.

"Untuk Purworejo ada sedikit titik dalam kriteria pendek (6 – 10 hari tanpa hujan), juga beberapa titik di Brebes, Kebumen, Pekalongan, Batang, Jepara, Pati dan Rembang dalam kriteria sangat pendek (1 – 5 hari tanpa hujan)," terangnya.

Hasil prakiraan deterministik curah hujan dasarian II dan III September 2023, serta dasarian I Oktober 2023 seluruh wilayah Jawa Tengah masuk kriteria rendah (0 - 20 mm).

Baca juga: Kekeringan Meluas di Banjarnegara, PGRI Siapkan Bantuan Air Bersih

"Untuk dasarian II Oktober 2023 seluruh wilayah Jawa Tengah masuk dalam kriteria rendah (0 – 50 mm)," imbuhnya.

Hari tanpa hujan terpanjang di Jateng dasarian I September 2023 terjadi di Ngemplak, Klego (Kab. Boyolali); Jumapolo (Kab. Karanganyar); Pedan (Kab. Klaten); Sidoharjo, Banyubiru (Kab. Semarang); Masaran, Karanganyar, Kalijambe (Kab. Sragen); Tawangsari, Baki (Kab. Sukoharjo). 

Warga di sana, bakal mengalami 121 hari tanpa hujan. 

Warga di Klaten Utara (Kab. Klaten); Bringin (Kab. Semarang); Kartasuro (Kab. Sukoharjo) juga mengalami 120 hari tanpa hujan.

"Hari tanpa hujan selama 105 hari meliputi Sidodadi, Kecamatan Masaran dan Kabupaten Sragen," ujar lis. (*)

Baca juga: Kekeringan Masih Intai Jawa Tengah, BMKG Ingatkan Penggunaan Air Tanah dan Potensi Kebakaran Lahan

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved