Harga Terus Naik, Pemprov Jateng Klaim Stok Beras Aman Sampai Tiga Bulan ke Depan

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Harga beras di pasaran Jateng terus merangkak naik.

Kenaikan harga beras di Jateng tercatat dalam Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditi Jateng.

Dari pendataan tersebut, setidaknya 10 kabupaten kota di Jateng mengalami kenaikan harga beras jenis IR 64 premium di angka 0-5 persen atau Rp 500 perkilogram.

Sementara 9 daerah mengalami kenaikan harga beras di angka 5-10 persen atau mencapai Rp 700 perkilogramnya.

Sementara 2 wilayah di Jateng tercatat mengalami kenaikan harga mencapai 10 persen atau Rp 1.000 perkilogramnya.

Baca juga: Sudah Tembus Ekspor, Industri Shuttlecock di Batang Menginspirasi Pengrajin Tegal

Kenaikan harga tersebut terjadi dari Agustus pekan kedua hingga September 2023.

Melonjaknya harga beras ditanggapi langsung oleh PJ Gubernur Jateng, Nana Sudjana.

Ia mengatakan, Pemprov sudah memerintah Satgas Pangan untuk melakukan pengecekan.

Satgas Pangan tersebut terdiri dari Pemda, Kepolisian dan Kejaksaan.

Nana menuturkan, Stagas Pangan akan melakukan pengecekan ketersediaan beras di Jateng.

“Kami akan melakukan langkah-langkah terhadap penyimpangan yang dilakukan oleh oknum yang menyebabkan harga beras naik. Kami yakin masalah ketersediaan pangan di Jateng bisa kami atasi,” tegasnya, Kamis (7/9/2023).

Baca juga: Uang Mutilasi Ternyata Bukan Hoax, Ini Ciri-cirinya Kata BI Purwokerto

Adapun Ratna Kawuri Kepala Disperindag Jateng, juga menanggapi ketersediaan stok beras yang ada di Jateng.

Menurutnya, stok beras di Jateng masih tercukupi hingga tiga bulan ke depan.

“Hal itu sesuai laporan Bulog ke Pemprov Jateng, jadi masih mencukupi hingga tiga bulan ke depan, stoknya sekitar 70 ribu ton lebih,” paparnya.

Adapun data dari Bulog pada akhir Agustus 2023, Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dimiliki Bulog Jateng mencapai 70,4 ribu ton lebih.

Puluhan ribu ton CBP itu jiga dinyatakan masih aman untuk mencukupi kebutuhan beras di Jateng beberapa bulan ke depan.