Berita Jateng

Jenazah Dosen UIN RM Said Dijemput Keluarga, Berharap Polisi Usut Tuntas Kematian

Tangis haru menyelimuti Rektorat UIN Raden Mas Said Surakarta saat jenazah dosen Wahyu Dian Silviani disemayamkan pada Jumat (25/8/2023) siang.

Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: khoirul muzaki
Muhammad Sholekan/Tribun Jateng
Jenazah dosen UIN Raden Mas Said yang diduga menjadi korban pembunuhan saat disemayamkan di halaman rektorat, Jumat (25/8/2023). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SUKOHARJO - Tangis haru menyelimuti Rektorat UIN Raden Mas Said Surakarta saat jenazah dosen Wahyu Dian Silviani disemayamkan pada Jumat (25/8/2023) siang.


Sekira pukul 10.00 WIB jenazah yang dibawa menggunakan mobil ambulance tiba di rektorat dari RSUD Dr Moewardi Solo.


Setelah tiba, pihak kampus membacakan riwayat hidup almarhumah. Hadir pula secara langsung ayah dari korban yang diduga meninggal dibunuh tersebut.


Lalu, pihak kampus menyerahkan jenazah kepada pihak keluarga dengan dilanjutkan salat jenazah di halaman rektorat yang diikuti civitas akademika UIN Raden Mas Said.


Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Rahmawan Arifin mengungkapkan pihak kampus sangat kehilangan yang mendalam 

Baca juga: Tinggal Punya 16 Pemain, Indonesia Melaju ke Final Piala AFF U-23 2023 setelah Kalahkan Thailand 1-3


"Tentunya, kami keluarga besar UIN Raden Mas Said Surakarta kehilangan yang sangat mendalam, belasungkawa yang sangat mendalam atas meninggalnya dosen terbaik kami," ucapnya.


Dia mengungkapkan, almarhumah merupakan dosen yang sedianya diperuntukkan untuk pembukaan program studi baru, yaitu Ilmu Lingkungan.


"Hari ini, almarhumah langsung dijemput oleh orang tuanya, oleh bapaknya dari Mataram (Nusa Tenggara Barat) dan kami secara kelembagaan sudah menyerahkan sepenuhnya kepada keluarga," tuturnya.


Menurutnya, sebagaimana yang disampaikan oleh bapak almarhumah bahwasanya sudah ikhlas, sudah menyampaikan penuh dengan kesabaran dan berharap kepada kepolisian untuk mengusut tuntas tentang kejadian ini. 

Baca juga: Dampak El Nino, BMKG Jateng Imbau Warga Tak Bakar Sampah dan Manfaatkan Air Hujan


"Karena bagaimana juga kematian almarhumah dengan cara yang tidak wajar dan beliau (ayah almarhumah) mengetahui ini," terangnya.


Dia menegaskan, ayah korban menginginkan pihak kepolisian, dan sudah disampaikan ke kapolsek secara langsung memohon untuk mengusut secara tuntas setuntas-tuntasnya.


"Dan berharap kepada lembaga (kampus) untuk mewakili keluarga, karena keluarga ada di Mataram yang tidak setiap saat bisa dihadirkan ke Solo ini," tandasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved