Kiper PSIS Adi Satryo Jadi Sasaran Ujaran Kebencian: Anak dan Istrinya Ikut Kena Dampak

Seorang pemain Persib Bandung terkapar dan berdarah setelah menerima terjangan dari kiper PSIS Adi Satryo

TRIBUNBANYUMAS.COM - Sungguh tidak pantas apa yang disampaikan warganet kepada kiper PSIS Semarang, Adi Satryo melalui media sosial.

Kiper eks-Persik Kediri ini menjadi sasaran ujaran kebencian, bahkan anak dan istrinya tidak luput dari kemarahan oknum suporter dengan akun anonim.

Hal ini dialami Adi Satryo setelah keluar dari sarangnya dan menerjang seorang pemain Persib Bandung, Arsan Makarin saat laga PSIS Semarang vs Persib Bandung di Stadion Jatidiri, Kota Semarang pada Minggu 20 Agustus 2023 lalu.

Baca juga: 2 Pemain PSIS Kartu Merah, Pelatih Gilbert Agius Pusing Jelang Lawan Persik Kediri

Atas tindakannya, Adi Satryo diganjar kartu merah dan harus mandi lebih cepat pada menit 77.

Sedangkan Arsan Makarin mengalami luka di kepala dan berdarah sehingga harus dibalut.

Meskipun demikian, Arsan masih bisa melanjutkan pertandingan hingga akhirnya tetap diganti dengan pemain Persib lain.

Pada kasus ini, Adi Satryo sudah mendapatkan sanksi sepadan yakni kartu merah.

Bukankah dengan ganjaran kartu merah sudah cukup, atau kah memang sebagian suporter sepak bola Indonesia memiliki SDM rendah sehingga gampang 'menyerang' personel pemain?

Baca juga: PSIS Kecolongan, Penjualan Tiket Sistem KTP Semarang dan Hafal Anthem PSIS Berhasil Dibobol Bobotoh

Dalam sepak bola, benturan dan tabrakan antar-pemain sudah biasa, kompetisi hanya 2x45 menit, selebihnya adalah saudara, sama-sama mencari hidup di sepak bola.

Yang tidak biasa adalah jari warganet yang menyerang pribadi, bahkan hingga ke keluarga pemain.

Padahal, Adi Satryo sudah meminta maaf secara langsung kepada Arsan atas insiden pelanggaran tersebut.

Adi menghampiri Arsan yang tergeletak dan mendapatkan perawatan medis.

Baca juga: Sebelum Laga PSIS vs Persib, Bojan Hodak Tahu Kelemahan Mahesa Jenar: Emosional?

Adi Satryo juga sudah meminta maaf melalui media sosial.

"Mohon maaf untuk abang-abang yang terhormat semuanya, saya pribadi sudah meminta maaf secara baik-baik kepada Arsan Makarim atas tragedi yang tidak diinginkan.