Berita Jateng
Kisah Sukemi Veteran Bertugas Mengurus Logistik, Titipkan Senjata Rampasan ke Andong
Selain menjaga perbatasan, dia juga mengurus logistik bagi para tentara.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, KARANGANYAR - Yudho Widakdo alias Sukemi (93) pernah tergabung dalam tentara pelajar untuk menjaga perbatasan dan mengurus terkait logistik pada saat zaman kemerdekaan.
Laki-laki tersebut tinggal seorang diri di sebuah rumah yang berada di Dusun Banyubiru Desa Jatikuwung Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar.
Menonton siaran televisi sambil rebahan di kasur menjadi rutinitas veteran yang berusia hampir satu abad tersebut.
Kebutuhan sehari-hari Sukemi biasanya dicukupi oleh keponakannya, Parman yang tinggal tidak jauh dari rumahnya.
Sukemi tergabung dalam tentara pelajar pada 1947. Dia bukan sosok yang berhadapan dengan penjajah secara langsung. Laki-laki tersebut lebih banyak mengamankan wilayah perbatasan.
"Siang menjaga perbatasan. Memberikan kabar kalau penjajah datang," kata Sukemi kepada Tribunjateng.com, Minggu (13/8/2023).
Baca juga: Kisah Heroik Wagimin Pejuang Veteran Perang Puputan Bali Membuat Gubernur Ganjar Terharu
Selain menjaga perbatasan, dia juga mengurus logistik bagi para tentara. Warga yang tinggal di sekitar markas biasanya memberikan makanan untuk para tentara.
Sukemi bertugas mengambil makanan tersebut seperti tiwul dan makanan lainnya untuk dibawa ke rumah warga yang dijadikan sebagai markas.
Dia menceritakan, para tentara biasanya gerilya ke wilayah Solo yang telah diduduki penjajah pada tengah malam.
Tak jarang tentara berhasil mengamankan senjata beserta amunisi dari tangan penjajah saat bergerilya. Barang rampasan tersebut kemudian disimpan di suatu lokasi untuk kemudian dibawa ke markas tentara pelajar.
Sukemi terkadang menitipkan barang rampasan tersebut ke andong yang kebetulan melintas supaya tidak dicurigai oleh penjajah di perbatasan.
Baca juga: Serunya Wisata Petik Buah Stroberi di Kebun Catra Wonosobo
"Barang-barang itu saya yang bawa, biasanya dimasukan ke dalam goni lalu dibawa ke markas untuk persediaan tentara. Kalau ditanya petugas di pos, bilang isinya ketela," terangnya.
Momen Hari Kemerdekaan tentu lekat dalam ingatan Sukemi. Tak jarang dia diminta untuk berkisah tentang perjuangan anak bangsa melawan penjajah kepada warga sekitar bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan RI.
Dia berharap para generasi muda tidak melupakan bagaimana semangat juang anak bangsa dulu melawan penjajah.
Selain itu dia berpesan kepada generasi muda terkait pentingnya pendidikan.
"Diundang, bercerita tentang sejarah kemerdekaan di desa. Juga masih ikut upacara kemerdekaan," ungkapnya. (Ais).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.