Berita Banjarnegara

Komitmen Kembangkan EBT, Ganjar Resmikan SMK Jurusan Energi Baru Terbarukan di Banjarnegara

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, komitmen mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT). Ganjar resmikan SMKN 1 Pagentan, yang punyai jurusan EBT

Penulis: hermawan Endra | Editor: yayan isro roziki
Istimewa
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meresmikan SMKN 1 Pagentan, Kabupaten Banjarnegara, Selasa (25/7/2023). SMKN 1 Pagentan, Banjarnegara, mempunyai jurusan EBT. Selama ini, Ganjar berkomitmen mengembangkan EBT. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meresmikan SMKN 1 Pagentan, Kabupaten Banjarnegara, Selasa (25/7/2023). S

ekolah tersebut memiliki dua jurusan yakni energi baru terbarukan (EBT) dan kelistrikan.

Keberadaan sekolah kejuruan baru tersebut selain menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul, juga menjadi solusi akses pendidikan di daerah setempat.

Gubernur Ganjar mengaku senang dan mengapresiasi pendirian SMKN 1 Pagentan, yang di antaranya telah membuka jurusan energi baru terbarukan.

"Saya senang sekali ini jurusannya adalah energi baru terbarukan. Mudah-mudahan ini akan bisa menjemput masa depan ketika kita ingin mendorong teknologi baterai," ujarnya.

Ke depan, lulusan SMKN 1 Pagentan mampu menjadi tenaga kerja perusahaan penyuplai baterai mobil listrik atau Battery Electric Vehicle (BEV).

"Sehingga sistem angkutan kita, mobil dengan electric vehicle ini suplai tenaga kerjanya disiapkan dari sekarang."

"Maka, anak-anak ini kami siapkan agar nanti bisa mengisi industri itu," lanjutnya.

Selain itu, Ganjar menambahkan bahwa bertambahnya gedung sekolah mampu menjawab persoalan penerimaan peserta didik baru.

Baik jumlah kuota, maupun sistem zonasi.

"Ketika kemarin PPDB kita melihat masih banyak sekali sekolah-sekolah yang tidak bisa menampung, maka kita mencoba menghitung kembali daerah-daerah remote area yang membutuhkan sekolah," ungkapnya.

Gubernur Jawa Tengah dua periode itu pun berkomitmen untuk terus memperbanyak sekolah kejuruan guna menyiapkan tenaga terampil.

Ini sebagai upaya hilirisasi yang sedang dikerjakan pemerintah Indonesia.

"Coba kita sambut dengan SDM yang unggul, terampil dan itu adalah sekolah vokasi seperti ini," tandasnya.

Komitmen kembangkan EBT

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengoptimalkan energi baru terbarukan (EBT).

Ganjar mengatakan komitmen dalam melakukan optimalisasi EBT di Jawa Tengah telah dimulai setidaknya sejak tahun 2019.

"Ini perlu dimulai. Jadi kalau bicara renewable energy kita sudah memulai beberapa yang bisa kita lakukan."

"Umpama geotermal, Jawa Tengah ada beberapa titik potensial yang sudah dilakukan, panel surya kita bisa melakukan," ujar Ganjar melalui keterangan tertulis, Rabu (26/7/2023).

Pemprov Jawa Tengah melalui Dinas ESDM memasang pembangkit listrik tenagah surya (PLTS) di setiap kantor organisasi perangkat daerah (OPD), termasuk DPRD Jawa Tengah dan beberapa lembaga pendidikan, termasuk pondok pesantren.

Penggunaan PLTS tersebut tidak hanya untuk menurunkan emisi karbon, tetapi juga memiliki manfaat ekonomis seperti pengeluaran listrik yang bisa dipangkas sekitar 30-40 persen.

Dalam upaya optimalisasi potensi EBT, Ganjar juga menggerakkan pembangunan pembangkit listrik tenaga mini hidro (PLTM) yang berada di Banjaran dan Logawa, Kabupaten Banyumas.

Kapasitas PLTM tersebut sebesar 16.757.000 Kwh yang berdiri di lahan seluas 28.000 m2

Adapun Potensi energi terbarukan di Jawa Tengah, antara lain terdiri dari pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB), pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBm) dan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).

Iklan untuk Anda: Ingin hidup 100 tahun? Bersihkan pembuluh darah! Inilah caranya
Advertisement by
 
Ganjar juga memperkuat komitmen penerapan EBT di Jawa Tengah, melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Langkah itu diapresiasi Institute for Essentiol Services Reform (IESR) saat rangkaian G20 Side Event di Bali tahun lalu.

Hal itu yang mendorong Ganjar untuk terus mengupayakan optimalisasi EBT, serta pengembangan dan keberlanjutannya untuk mereduksi dampak pemanasan global.

"Dalam skala-skala yang mungkin belum terlalu besar tapi bisa dimanfaatkan umpama sampah, ini juga ekonomi sirkular, waste to energy bisa dilakukan," kata Ganjar.

"Ada potensi gas rawa yang hari ini di beberapa desa kita juga sudah lakukan. Kalau ini semua kita dorong terus-menerus, transformasi menuju green energy akan lebih cepat," tambah Ganjar.

Sejumlah proyek yang dibangun sebagai wujud penerapan EBT di Jawa Tengah antara lain PLTS terapung Waduk Wadaslintang dan pengembangan pembangkit listrik tenaga geothermal di Candi Umbul Telomoyo.

Selain itu, Jawa Tengah juga telah memiliki 2.353 Desa Mandiri Energi (DME) yang membuat Jawa Tengah jadi percontohan pengembangan EBT

Dari 2.353 desa mandiri energi, terdiri atas 2.167 desa mandiri energi inisiatif, 160 desa mandiri energi berkembang, dan 26 desa mandiri mapan yang tersebar di 35 kabupaten dan kota se-Jawa Tengah.

Keberhasilan transisi energi tersebut memberikan beragam manfaat.

Di antaranya, biaya sistem kelistrikan yang lebih murah, diversifikasi ekonomi, pengembangan industri baru, munculnya lapangan kerja hijau, perbaikan kualitas udara, tanah, dan air, serta penurunan biaya kesehatan. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved