Berita Wonosobo

Ziarahi Makam Bupati Pertama Wonosobo, Afif Nurhidayat Ceritakan Perjuangan Pendahulu

Dalam rangka nyengkuyung peringatan hari jadi Kabupaten Wonosobo ke-198 ziarah ke makam tokoh pendiri Kabupaten Wonosobo dilakukan.

Penulis: Imah Masitoh | Editor: khoirul muzaki
Ist
Bupati Afif saat berziarah ke makam bupati pertama Wonosobo, KRT. Setjonegoro di Desa Payaman, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Kamis (20/7/2023). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO - Dalam rangka nyengkuyung peringatan hari jadi Kabupaten Wonosobo ke-198 ziarah ke makam tokoh pendiri Kabupaten Wonosobo dilakukan.


Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat dan Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar beserta jajaran Forkompinda telah melakukan ziarah ke makam bupati pertama KRT. Setjonegoro di Desa Payaman, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Kamis (20/7/2023).


Ziarah ke para tokoh pendiri Wonosobo yang rutin dilakukan setiap bulan Juli ini, diawali dengan pembacaan sejarah singkat KRT. Setjonegoro, dilanjutkan dengan pembacaan doa tahlil dan diakhiri dengan tabur bunga.


Bupati menegaskan, ziarah ini sebagai bentuk penghormatan kepada pengorbanan mereka saat membebaskan Wonosobo dari kolonial penjajahan Belanda. Sehingga, dapat membentuk pemerintahan sendiri sampai sekarang.


Kanjeng Raden Tumenggung Setjonegoro adalah bupati Wonosobo pertama. 

Baca juga: Pengurus PDM Kabupaten Wonosobo Periode 2022-2027 Dikukuhkan, Bambang Wen Terpilih Lagi


"Ketika perang Jawa meletus, Wonosobo menjadi salah satu basis kekuatan utama laskar Pangeran Diponegoro. Dengan kondisi alam berupa hutan belantara dan berbukit-bukit membuat Senopati Pangeran Diponegoro memilih Wonosobo untuk menyusun kekuatan dan mengatur strategi perang,” ujarnya.


Menurutnya, eksistensi kekuasaan Kanjeng Raden Tumenggung Setjonegoro di daerah Ledok ini dapat dirunut dari berbagai sumber yang ada, salah satunya laporan Belanda yang dibuat setelah perang Diponegoro usai. 


“Kanjeng Raden Tumenggung Setjonegoro adalah Bupati Wonosobo pertama, yang memindahkan pusat kekuasaan dari Selomerto ke kawasan kota Wonosobo sekarang ini. Untuk itu, tradisi ziarah penting dilakukan dan dilestarikan agar generasi penerus dapat mengenal serta senantiasa mengingat perjuangannya,” jelasnya.


Ziarah di makam KRT. Setjonegoro merupakan penutup rangkaian ziarah di makam para tokoh dan atau pendiri Wonosobo. 

Baca juga: Gunakan Jamur untuk Bersihkan Limbah Tekstil, Tim Unsoed Raih Penghargaan Internasional


Dimana sebelumnya Forkompinda bersama OPD, tokoh agama dan tokoh masyarakat juga melakukan Ziarah ke makam KH Muntaha Al Hafidz di Deroduwur Mojotengah, Makam Ki Ageng Wanasaba di Plobangan Selomerto, dan Makam Tumenggung Jogonegoro di Desa Pakuncen Selomerto.


Selain itu, juga ziarah ke Makam Tumenggung Selomanik di Kaliwiro, Makam Tomenggung Mangun Kusumo dan Makam Tumenggung Tjokrohadisoerjo di Ketinggring Wonosobo, Makam KH. Asmorosufi di Sapuran, Makam KH. R.Abdul Fatah di Sigedong Kepil dan Makam KH Asmorosufi di Sapuran. (ima)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved