Berita Banyumas
Protes Penambangan Pasir di Kalibagor Banyumas, Perahu Penambang Ditenggelamkan
Warga di Desa Kalicupak Kidul, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas geram dengan aktivitas penambangan pasir yang membuat tanah mereka tergerus
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Warga di Desa Kalicupak Kidul, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas geram dengan aktivitas penambangan pasir yang membuat tanah mereka tergerus erosi.
Salah seorang warga Desa Kalicupak Kidul, tepatnya di Gerumbul Sumingkir, RT 9 RW 1, Simus (41) mengatakan setengah hektar lahan miliknya amblas karena aktivitas penambangan tersebut.
"Kita udah sering protes. Sempat juga melakukan aksi kita tenggelamkan perahunya. Tapi tetap saja nekat menambang lagi," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (13/7/2023).
Simus bersama perangkat desa sudah sering melakukan aksi protes.
Ia mengatakan aktiftas penambang tersebut ilegal karena semestinya mereka hanya menambang di aliran Sungai Klawing.
Baca juga: Unik! Warga Banyumas Daftar Sekolah di MTs Pakis Pakai Hasil Panen: Labu, Singkong, hingga Kelapa
Sementara itu para penambang itu justru memasuki aliran Sungai Berem atau anak sungai yang menjadi tempat baru menambang.
"Setengah hektar tanah saya hilang, sebelum ditambang belum seperti ini. Sudah sempat mengusir tapi tetap saja datang.
Mereka bukan warga sini, kebanyakan dari Purbalingga," jelasnya.
Simus mengatakan lima bulan yang lalu aktifitas penambangan pasir sudah sempat berhenti.
Tetapi kembali aktif dalam beberapa minggu ini.
"Kebanyakan dari Purbalingga dan tdak punya ijin sama sekali. Perahu mereka bisa sampai 30.
Baca juga: 161 Bacaleg DPRD Banyumas Gagal Ikut Pemilu 2024, Terbanyak dari Partai Bulan Bintang Ada 46 Orang
Sempat berhenti, dan baru 5 bulan ini aktif menambang lagi," katanya.
Adapun salah satu latar belakang penambang masuk ke aliran Sungai Berem adalah karena pasir-pasir sudah sedikit didapat di Sungai Klawing yang menjadi perbatasan wilayah Banyumas dan Purbalingga.
"Pasirnya habis di Klawing dan jadi masuk ke aliran sungai kecil.
Dulu jaraknya gak lebar seperti sekarang ini.
Sungai Berem ini muaranya ya ke Klawing," jelasnya.
Aktifitas penambang mulai ramai saat siang hari.
"Boleh nambang asal di Sungai Klawing sesuai ijinnya, jangan masuk ke Sungai Berem," jelasnya.
Konflik antara warga dan penambang memang cukup panas.
Pernah kejadian para penambang karena merasa sakit hati perahunya ditenggelamkan, mencoba membabad kebun buah pisang milik warga.
"Sempat juga mereka itu membabat tanaman pisang kita dan mengancam, karena perahu mereka sempat ditenggelamkan," katanya.
Sempat diberitakan tanah milik warga di 3 desa di Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas hilang tergerus erosi air Sungai Klawing akibat dari penambangan.
Tiga desa yang terdampak antara lain di Desa Kalicupak Kidul, Petir, dan Desa Pejerukan, Kecamatan Kalibagor, Banyumas.
Baca juga: Narkoba Menyebar ke Desa, Warga Banyumas Jualan Sabu di Kesugihan Cilacap
Erosi itu terjadi karena aktifitas penambangan pasir secara tradisional, dan mesin sedot di Sungai Klawing di perbatasan Kabupaten Banyumas dan Purbalingga.
Kepala Desa Kalicupak Kidul, Embar Wuryanto, mengatakan selain tanah warga yang hilang akibat tergerus erosi, juga ada tanah makam milik Pemerintah Desa (Pemdes) Kalicupak Kidul juga hilang.
"Nisan makam yang hilangnya puluhan.
Sedang luasan tanah baik milik warga dan tanah makam sekitar empat hektare," imbuhnya. (jti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.