Berita Jepara

Harga Kopi Tempur Jepara Melonjak hingga 50 Persen, Junaidi: Tak akan Bertahan Lama

Harga kopi Tempur Jepara jenis robusta melonjak tajam, hingga 50 persen, belakangan ini. Dari biasanya Rp30.000/Kg jadi Rp45.000/Kg.

Tribunbanyumas.com/Yunan Setiawan
Petani kopi di Desa Tempur, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, sedang memetik kopi jenis robusta di kebun. 

TRIBUNMURIA.COM, JEPARA - Harga kopi Tempur mengalami lonjakan harga, belakangan ini.

Kopi robusta dari Desa Tempur, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, itu haganya jualnya saat ini jauh dari harga sebelumnya.

Seorang petani kopi di Desa Tempur, Ahmad Junaidi, mengungkapkan sebelumnya harga jual kopi Tempur di kisaran Rp30.000 - Rp32.000 per kilogram (kg).

Namun selama 1,5 bulan terakhir ini mengalami kenaikan hingga 50 persen.

"Harga biji kopi bahkan pernah mencapai Rp45-47 ribu per kg," kata dia, Minggu (9/7/2023).

Dia mengutarakan kenaikan harga ini bisa jadi dipicu persediaan kopi impor di dalam negeri yang tidak mencukupi.

Sehingga kopi lokal banyak dibeli untuk memenuhi permintaan pasar dalam negeri.

Di sisi lain, lonjakan harga ini juga menguntungkan petani.

Mereka berani menjual kopi yang baru dipetik dari kebun. Pasalnya harganya juga ikut naik.

Semula harga harga kopi yang baru dipetik Rp6.000 - Rp7.000 per kg, kini biji kopi itu bisa laku Rp11.000 - Rp12.000 ribu per kg.

Junaidi memprediksi kenaikan ini tidak bertahan lama.

Menurutnya, harga tersebut akan kembali ke harga semula.

Pasalnya, selama sepekan ini harga berangsur turun. Saat ini mencapato Rp40 per kg.

Kopi Tempur ini laris dibeli pembeli dari luar kota. Paling sering ke Semarang.

Selain itu juga di sejumlah pabrik, di antaranya di Kabupaten Pati. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved