Berita Wonosobo

Rangkaian Acara Wonosobo Agro Festival 2023, Ada Kontes Domba hingga Pembagian Sayur Gratis

Wonosobo Agro Festival 2023 digelar dalam rangka mengangkat produk-produk unggulan pertanian yang ada di Wonosobo. 

Penulis: Imah Masitoh | Editor: khoirul muzaki
Imah Masithoh/Tribun Jateng
Pembukaan Wonosobo Agro Festival 2023, Kamis (22/6/2022). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO- Sektor pertanian menjadi sektor utama di Kabupaten Wonosobo, yang potensial untuk selalu dikembangkan.


Wonosobo Agro Festival 2023 digelar dalam rangka mengangkat produk-produk unggulan pertanian yang ada di Wonosobo. 

 

Bertempat di area Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan (Dispaperkan) Kabupaten Wonosobo, telah dibuka secara langsung oleh Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, Kamis (22/6/2023). 


Adanya Wonosobo Agro Festival 2023, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat mensuport kegiatan ini. Harapannya kegiatan ini dapat mengeksplore semua produk pertanian yang ada di Kabupaten Wonosobo. 


"Agar menyemangati warga masyarakat yang tahu pertanian hanya kulitnya saja, silahkan datang ke sini. Tanya ahlinya sehingga gilirannya, mereka akan berfikir bertani itu menjanjikan," ujarnya. 

Baca juga: Disdikpora Wonosobo Keluarkan Imbauan Terkait Acara Wisuda Sekolah Sejak Mei, Masih Ada yang Ngeyel


Bupati Afif berpesan, sektor pertanian harus ada upaya intensifikasi ataupun ekstensifikasi. Selain itu juga petani harus mulai bergeser pada penggunaan high tech dengan berbagai macam inovasi pertanian. 


"Pola-pola petani tradisional ke modern mau tidak mau harus jadi perhatian Dispeperkan. Para kelompok tani kita harus mulai bergeser," ujarnya. 


Sedikit mengulik pertanian di Wonosobo, dari kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) masih tinggi dibandingkan dengan sektor lainnya yakni sebesar 29,60 persen pada tahun 2022. 


Bahkan pada saat pandemi, sektor pertanian mengalami pertumbuhan positif sebesar 4,84 persen pada tahun 2020.

 

Sektor pertanian juga menyerap tenaga kerja yang tinggi yakni sekitar 40 persen dari penduduk usia 15 tahun yang bekerja, namun setiap tahun ada kecenderungan mengalami penurunan. 


Dapat dilihat nampaknya tingginya kontribusi sektor dan jumlah tenaga kerja yang tinggi di sektor pertanian tidak berbanding lurus dengan  produktivitas tenaga kerja. Produktivitas tenaga kerja hanya sebesar 24 persen dibandingkan sektor lainnya. 


Sehingga berdampak pada belum meratanya kesejahteraan rumah tangga yang bekerja di sektor pertanian. 


Hal ini terjadi karena sebagian besar mereka petani berlahan sempit dengan rata-rata kepemilikan lahan 0.2 hektar, dan petani penggarap atau buruh tani. 

Baca juga: BREAKING NEWS, Penemuan Mayat di Sawah Kesugihan Cilacap: Korban Ditutupi Lumpur


Selain itu, tantangan lain pertanian di Kabupaten Wonosobo, adalah masih rendahnya minat generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian khususnya budidaya. 


Rata-rata saat ini petani sebagian besar di atas usia 50 tahun dengan produktivitas yang semakin menurun. 


Sementara petani usia 30 tahun ke bawah sebanyak 18 persen dari total petani yang ada di Wonosobo. 

 

Kepala Dispaperkan Kabupaten Wonosobo, Dwiyama SB mengatakan, kecenderungan anak muda lebih tertarik masuk pada sektor pertanian hortikultura. 


Meskipun pertanian hortikultura harga cenderung naik turun, namun mereka lebih menyukai dan dapat mengatasinya. 


"Kenapa hortikultura, karena lebih ekonomis dari pada di sektor pangan. Gampangannya untungnya lebih banyak," ungkapnya.


Dwiyama menambahkan, kaitannya dengan pertanian integrasi di Wonosobo, sebenarnya dalam praktiknya sudah dilakukan oleh para petani. 


Seperti petani yang memanfaatkan kotoran ternak untuk pupuk pertanian, ataupun limbah pertanian yang bisa digunakan untuk pakan ternak. 


Selain itu juga keintegrasian antara sektor pertanian dengan sektor kesehatan seperti produk pertanian yang dikembangkan untuk penanganan stunting. 

Baca juga: Alumnus Ujian Praktik SIM Bisa Jadi Pemain Sirkus, Kapolri Minta Evaluasi


Beras fortifikasi yang merupakan beras sehat mengandung zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral ini sudah dibudidayakan di Wonosobo. 


Tahun ini benih bantuan dari kementerian telah ditanam dan dibudidayakan sekitar 50 hektar yang tersebar di seluruh wilayah Wonosobo. 


"Ada Beras fortifikasi itu kandungannya bagus untuk stunting. Tapi kelemahannya itu berasnya kurang enak jadi kadang kurang disukai," tambahnya. 


Wonosobo Agro Festival 2023 menampilkan berbagai macam produk pertanian dan peternakan tidak hanya dari Wonosobo yang mengikuti namun juga kabupaten di sekitarnya seperti Kebumen, Purworejo, dan Temanggung. 


Tujuannya Wonosobo Agro Festival 2023 dapat menjadi wadah untuk memperkenalkan produk-produk pertanian unggulan, ajang promosi, hingga media pembelajaran. 


Pengunjung bebas mengunjungi berbagai stand yang ada untuk melihat sekaligus belajar berbagai macam produk pertanian ataupun peternakan. 


Adapun rangkaian kegiatan Wonosobo Agro Festival 2023 yang akan berlangsung hingga 25 Juni diantaranya. 


Expo produk pertanian: 22-25 Juni 2023.


Kontes domba Wonosobo: 24 Juni 2023.


Agro edu wisata: 22-24 Juni 2023.


Anugerah pertanian: 24 Juni 2023.


Gerakan pangan murah: 24 Juni 2023.


Pembagian sayur gratis: 22 dan 24 Juni 2023.


Sarasehan kopi dan sarasehan petani milenial: 22-23 Juni 2023.


Lomba-lomba: 22-25 Juni 2023.


Lelang tanaman dan ikan hias: 25 Juni 2023. (ima)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved