Berita Cilacap

Beberapa Wilayah di Cilacap Kekeringan, BPBD Cilacap Salurkan 65.000 Liter Air

Beberapa daerah di wilayah Kabupaten Cilacap mulai mengalami kekeringan dampak dari fenomena El Nino.

Ist
BPBD Kabupaten Cilacap saat melakukan dropping air bersih di desa Bojong, Kawunganten 

TRIBUNBANYUMAS.COM,CILACAP- Beberapa daerah di wilayah Kabupaten Cilacap mulai mengalami kekeringan dampak dari fenomena El Nino.

Plt BPBD Cilacap Erna Suharyati menuturkan, hingga saat ini ada 3 kecamatan di Kabupaten Cilacap yang terdampak.

Seperti kecamatan Kawunganten, kecamatan Patimuan dan kecamatan Dayeuhluhur.

Untuk mengatasi dampak kekeringan itu, pihak BPBD Cilacap telah menyalurkan bantuan air bersih.

Baca juga: Deg-degan, Aksi Rider Taklukan Tanjakan Hiu Selatan Cilacap dengan Kemiringan 70-85 Derajat

Total ada 65.000 liter air bersih dari 13 tangki yang sudah disalurkan kepada 2535 KK, 7505 jiwa masyarakat yang terdampak.

"Sampai saat ini kami sudah menyalurkan sebanyak 13 tangki, masing-masing tangki berisi 5000 liter air, jadi totalnya sudah 65.000 air yang disalurkan kepada warga," ungkap Erna kepada Tribunbanyumas.com.

Rinciannya, untuk desa Bojong, kecamatan Kawunganten ada 9 tangki air yang sudah disalurkan yakni dusun Bugelsampang 4 tangki, dusun Gunungjaya 2 tangki dan dusun Jayagiri 3 tangki.

Kemudian 1 tangki disalurkan untuk warga di dusun Kalenanyar, desa Rawaapu, kecamatan Patimuan.

Dan 3 tangki disalurkan untuk warga desa Matenggeng, kecamatan Dayeuhluhur.

Baca juga: Jalan Kamboja Cilacap yang Viral Karena Rusak, Selesai Diperbaiki: Gubernur Ganjar Respons Cepat

"Untuk mengantisipasi kekeringan kita sudah menyiapkan air bersih sebanyak 730 tangki untuk disalurkan kepada warga dari alokasi anggaran Rp53 juta," ungkapnya.

Lebih lanjut Erna menyebut bahwa di tahun ini, kecamatan Kawunganten menjadi daerah terparah yang terdampak kekeringan.

Ia mencontohkan seperti di desa Bojong, dimana ketika sudah melewati pukul 13.00 WIB air disumur warga sudah berkurang.

Selain itu air di daerah itu berubah menjadi keruh, asin dan juga pahit.

Sehingga hanya dimanfaatkan warga untuk kebutuhan mandi dan mencuci saja, sementara untuk memasak di dropping oleh BPBD.

"Memang yang cukup parah itu Kawunganten, karena kontur tanahnya.
Jadi ketika memasuki musim kemarau, air disumur itu berkurang, keruh dan pait.
Sehingga kita salurkan air itu sesuai permintaan dari desa untuk mengantisipasi jangan sampai kondisi tersebut membuat mereka sakit," ujar Erna.

Baca juga: Dampak Kekeringan Meluas, Polisi di Cilacap Kirim Bantuan Air Pakai Motor

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved