Berita Semarang

Sendang Putri Pudakpayung Semarang Diyakini Bikin Enteng Jodoh dan Keturunan, Air Tak Pernah Kering

Sendang Putri di Dawung, Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, diyakini masyarakat membuat enteng jodoh dan keturunan.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: rika irawati
ISTIMEWA/DOK WARGA
Warga Dukuh Dawung RW 02 Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, menggelar sedekah bumi di Sendang Putri, Jumat (9/6/2023). Warga yang mandi di sendang ini dipercaya enteng jodoh dan keturunan. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Sendang Putri di Dukuh Dawung, Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, diyakini masyarakat memiliki energi positif yang mampu membawa keberuntungan.

Mereka yang mandi di sendang ini diyakini enteng jodoh dan keturunan.

Tak heran, ada saja pengunjung yang melakukan ritual, baik perorangan yang ingin mendapat jodoh, maupun pasangan yang ingin mendapat keturunan.

Sesepuh warga Dawung Pudakpayung, Prawoto, mengatakan, sumber air sendang tidak pernah kering sejak dahulu.

"Suami istri lama tidak punya anak, kalau mandi di sini tujuh kali, pakai sesaji, bisa dikabulkan (punya anak) sama Allah," terang Prawoto, Jumat (9/6/2023).

Baca juga: 9 Bulan, Pembunuh Pegawai Bapenda Semarang Masih Gelap. Pengacara: Kasus Latar Politik Memang Sulit

Berangkat dari kesakralan tempat itu, warga di RW 02 Dukuh Dawung, melakukan serangkain acara untuk merawat sendang.

Kegiatan itu dimulai dengan bersih-bersih sendang, sedekah bumi, wayangan, dan kegiatan lain.

Tujuannya, menghormati Nyai Sri, danyang Sendang Putri yang telah menjaga sendang.

Hingga kini, sendang tersebut juga masih digunakan warga untuk kegiatan sehari-hari, meski ada sumber air lain, semisal air PDAM dan sumur artetis.

"Memang, semua itu berasal dari Tuhan Yang Maha Kuasa, tapi semua ada perantaranya, yaitu para leluhur," imbuh Prawoto.

Ketua RW 02 Pudakpayung, Sumarjo menambahkan, kegiatan sedekah bumi tersebut diikuti seluruh warga dari RT 01 sampai RT 14 di RW 02.

Warga pun terlihat antusias mengikuti serangkaian acara sebagai upaya nguri-nguri budaya peninggalan nenek moyang.

Mereka melakukan kerja bakti bersih-bersih sendang pada 4 Juni lalu.

"Pagi ini (9 Juni), nyadran di Sendang Putri. Besok, Sabtu, tanggal 10 Juni, jam 1 siang, ada kirab budaya. Malamnya, wayangan semalam suntuk," urainya.

Baca juga: Gudang Tiner Terbakar, Kendaraan Dinas Polrestabes Semarang Hangus

Kegiatan budaya lokal tersebut ternyata getol dilakukan sesepuh kampung supaya para generasi penerus bisa mengetahui.

Harapan warga, ada transfer budaya yang dapat melestarikan kegiatan tersebut.

"Ini wujud tradisi tinggalan nenek moyang, nguri-nguri budaya, pelestarian budaya bisa membangkitkan semangat anak-anak terutama remaja untuk menghormati pemberian nenek moyang berupa pelestarian alam," katanya.

Sementara, Lurah Pudakpayung Pamirah, mengapresiasi kegiatan warga tersebut.

Sebab, kegiatan itu cukup meningkatkan guyub rukun warga.

"Kami berharap, tradisi peninggalan leluhur tetap dilestarikan," harapnya. (*)

Baca juga: Shin Tae-yong Pusing! 5 Hari Jelang FIFA Matchday Kontra Palestina, Pemain Timnas Belum Komplit

Baca juga: Modjo Art of Badminton Curi Perhatian: Berdiri 2015, Kini Hanya Membina 2 Anak Vokalis Sheila On 7

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved