Berita Banyumas
Suhu Udara di Banyumas dan Cilacap Gerah Akhir-akhir Ini, Begini Penjelasan BMKG Tunggul Wulung
Warga di eks-Karesidenan Banyumas, akhir-akhir ini merasa gerah. Suhu udara terasa begitu panas hingga membuat warga kurang nyaman beraktivitas.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Warga di eks-Karesidenan Banyumas, akhir-akhir ini merasa gerah.
Suhu udara terasa begitu panas hingga membuat warga kurang nyaman beraktivitas.
Lantas, apa yang menjadi pemicu panasnya suhu udara yang dirasakan warga dari Banyumas hingga Cilacap ini?
Kepala Kelompok Teknisi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo menjelaskan, kenaikan suhu udara, secara keseluruhan terjadi di Pulau Jawa.
Baca juga: Suhu di Dieng Banjarnegara Tembus 1 Derajat Celsius, Embun Es Tutupi Pelataran Candi Arjuna
Berdasarkan analisis BMKG, pada Maret ini, posisi gerak semu matahari sudah mulai bergeser ke belahan bumi utara (BBU).
Tepatnya, berada di atas sekitar wilayah Jawa dan Kalimantan Bagian Selatan, sehingga dekat dengan wilayah Jawa Tengah.
Teguh mengatakan, hal ini sebagai tanda terjadinya masa transisi atau masa peralihan dari musim hujan menuju ke musim kemarau.
Sehingga, kondisi jumlah curah hujan dan periode hari hujan sudah mulai berkurang.
Akibatnya, cuaca cenderung cerah sehingga keberadaan awan berkurang.
"Kondisi ini menyebabkan radiasi sinar matahari yang sangat terik terpancarkan langsung ke permukaan bumi dan tidak terhalang oleh awan," jelas Teguh, Minggu (19/3/2023).
Kondisi angin permukaan yang berhembus di wilayah Jawa Tengah, lanjutnya, saat ini, kecepatannya relatif rendah.
Tercatat, suhu maksimum pada Maret ini, di Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap (Cilacap Kota), mencapai 33 derajat celsius.
Sementara, di Pos Pengamatan Meteorologi Bandar Udara Tunggul Wulung, Kecamatan Jeruk Legi, mencapai 35 derajat celsius
"Secara umum, wilayah Cilacap, Banyumas, Kebumen, dan sekitaranya, diperkirakan memasuki awal musim kemarau antara bulan Mei atau Juni."
"Di beberapa wilayah, berbeda-beda waktunya berdasarkan wilayah ZOM (Zona Musim)," katanya.
Baca juga: Tradisi Punggahan, Warga Adat Bonokeling Jalan Kaki dari Adiraja Cilacap ke Banyumas untuk Nyadran
Terkait kondisi ini, Teguh meminta warga selalu menjaga daya tahan tubuh.
Satu di antaranya, minum air yang cukup agar tidak terjadi dehidrasi.
Selain itu, mengkonsumsi vitamin, beristirahat yang cukup, dan menjaga pola makan agar tubuh selalu dalam keadaan sehat dan fit.
"Karena biasanya, pada masa transisi atau peralihan musim, banyak penyakit karena daya tahan tubuh menurun," katanya.
Teguh juga mengatakan, saat ini, merupakan masa transisi atau masa peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau.
Sehingga, di beberapa wilayah, biasanya, sering terjadi potensi kondisi cuaca ekstrem, semisal hujan lebat dengan durasi singkat, yang kadang disertai kilat atau petir.
Kemudian, terjadi angin kencang yang berhembus secara tiba-tiba, hingga potensi terjadinya angin puting beliung yang biasa banyak peluang kejadian pada masa transisi/masa peralihan musim.
"Waspadai, terutama pada pagi sampai siang hari, kondisi cuaca yang cerah dan panas sangat terik."
"Kemudian, pada saat siang hari menjelang sore hari, muncul pertumbuhan awan jenis cumulus yang berkembang menjadi awan cumulonimbus yang berwarna hitam dan bergumpal-gumpal."
"Kemudian, disertai kilat atau petir, dan biasanya ada potensi terjadi puting beliung atau angin kencang," ujarnya. (*)
Alun-alun Purwokerto Banyumas Rusak Pascademo, Pemulihan Diperkirakan Butuh Waktu 2 Bulan |
![]() |
---|
Kawasan Alun-alun Purwokerto Banyumas Rusak Pascademo, Petugas Heran Temukan Batu-batu Besar |
![]() |
---|
Harga Kedelai di Banyumas Naik Signifikan, Harga Bawang Merah dan Putih Hari Ini Cenderung Turun |
![]() |
---|
Pengakuan Anggota DPRD Banyumas Soal Penghasilan Fantastis, Dalih Buat Ngopeni Tim dan Iuran Partai |
![]() |
---|
Kecamatan Sokaraja Ditetapkan Jadi Sentra Kuliner Halal, Banyumas Kembangkan Wisata Syariah Terpadu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.