Berita Banyumas

Pemkab Banyumas Luncurkan Gerakan Mayuh Sekolah Maning, Targetkan Nol Anak Tidak Sekolah

Pemerintah Kabupaten Banyumas meluncurkan Gerakan Mayuh Sekolah Maning saat perayaan Hari Jadi Ke-452 Banyumas, di Alun-alun Purwokerto, Rabu.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/Permata Putra Sejati
Bupati Banyumas Achmad Husein meluncurkan Gerakan Mayuh Sekolah Maning di sela peringatan Hari Jadi Ke-452 Banyumas di Alun-alun Purwokerto, Rabu (22/2/2023). Gerakan ini merupakan program pengentasan dan pencegahan anak putus sekolah. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Pemerintah Kabupaten Banyumas meluncurkan Gerakan Mayuh Sekolah Maning saat perayaan Hari Jadi Ke-452 Banyumas, di Alun-alun Purwokerto, Rabu (22/2/2023).

Program mencegah anak putus sekolah ini dilaksanakan bekerja sama dengan organisasi PBB bidang penanganan kesejahteraan anak, Unicef Indonesia.

"Tahun ini, fokus pada penanganan anak tidak sekolah, sebagai bagian dari replikasi program secara luas di Provinsi Jawa Tengah."

"Tahapan kegiatan, kami mulai dengan data," kata Program Manajer Penanganan Anak Tidak Sekolah Unicef Indonesia, Suhaini Kudus.

Ia mentargetkan, secepatnya, di Kabupaten Banyumas bisa zero anak tidak sekolah (ATS).

Baca juga: 36 Anak Putus Sekolah di Banyumas Dikirim ke PPSA Sukoharjo, Dilatih Keterampilan Kewirausahaan

Baca juga: Tolak Perubahan Nama SMP Diponegoro 3 Kedungbanteng Banyumas Jadi Al-Azhar, Warga Gelar Istigasah

Suhaini mengatakan, persoalan data menjadi kendala utama dalam penanganan anak tidak sekolah.

"Yang paling menghambat penanganan masalah anak tidak sekolah karena kami tidak punya data yang akurat, siapa dan dimana saja anak-anak yang tidak sekolah," imbuhnya.

Setelah melakukan pendataan, pihaknya akan membantu pemerintah desa dalam upaya penanganan anak tidak sekolah.

"Setelah ada data, kami membantu pemdes, mengembangkan kegiatan intervensi untuk penanganan anak tidak sekolah."

"Ada banyak hal yang bisa dilakukan oleh pemerintah desa, misalnya memberikan beasiswa kepada anak-anak yang tidak sekolah."

"Kemudian, menyediakan perlengkapan sekolah dan juga menyediakan transportasi sekolah," jelasnya.

Baca juga: Bikin Takjub Warga! Atraksi Aero Modeling Hiasi Langit Purwokerto, Meriahkan HUT Kabupaten Banyumas

Baca juga: Pimpin Upacara HUT Kabupaten Banyumas, Bupati Husein Minta Maaf: Nyong Njaluk Pangapurane

Selain itu, pemerintah desa berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas memfasilitasi agar anak-anak tersebut bisa kembali ke layanan pendidikan, baik formal atau nonformal.

Ia menerangkan, ada bantuan ekonomi yang bisa diberikan kepada orangtua dari anak-anak yang tidak sekolah.

"Faktor yang sangat dominan penyebab anak tidak sekolah itu ekonomi."

"Jadi, jangan sampai, ekonomi yang berat jadi penghambat anak tidak sekolah," katanya.

Ia menerangkan, total angka anak tidak sekolah di Indonesia mencapai 3,9 juta, dimana 50 persen dari jumlah tersebut berada di Pulau Jawa. (*)

Baca juga: Pencarian Hari Kedua, Siswi MTs di Demak yang Tenggelam di Sungai Wulan Ditemukan Tewas

Baca juga: Tak Hadir, 5 Saksi Beri Keterangan Tertulis dalam Sidang Etik Bharada Eliezer. Termasuk, Ferdy Sambo

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved