Berita Jepara

Tak Ada Puskesmas, Warga Parang Jepara Harus Bertaruh Nyawa Cari Pertolongan Medis saat Melahirkan

Ketiadaan puskesmas membuat ibu hamil di Desa Parang, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, harus bertaruh nyawa mencari pertolongan medis.

ISTIMEWA/DOK WARGA PARANG
Warga dan perawat menemani Siti Khaidah (43) yang terbaring di kapal nelayan, Kamis (16/2/2023). Siti dirujuk ke Puskesmas Karimunjawa untuk proses persalinan. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, JEPARA - Ketiadaan puskesmas membuat seorang ibu hamil di Desa Parang, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, harus bertaruh nyawa mencari pertolongan medis saat akan melahirkan ke fasilitas kesehatan.

Dia harus naik kapal nelayan mengarungi lautan sambil menahan sakit, menuju pulau utama Karimunjawa.

Ibu bernama Siti Khaidah itu pun di antar sejumlah keluarga dan perawat yang membantu.

Dalam perjalan, Siti Khaidah harus terbaring di kapal sambil menahan sakit. Sementara, satu tangannya dipasang infus.

Kepala Desa Parang Zainal Arifin membenarkan kejadian ini.

Baca juga: Terumbu Karang di Perairan Karimunjawa Jepara Rusak, Ini Penyebabnya

Baca juga: Warga Karimunjawa Antusias Sambut KRI Makassar 590: Senang Lihat Kapal Perang, Lega Dapat BBM

Menurutnya, sebenarnya, Siti Khaidah sudah harus dirujuk ke puskesmas pada Rabu (15/2/2023) malam.

Namun, lantaran wilayah Karimunjawa dilanda hujan disertai angin kencang, keberangkatan ke puskesmas ditunda hingga Kamis (16/2/2023) pagi.

Desa Parang merupakan pulau kecil di Karimunjawa.

Karimunjawa memiliki beberapa pulau berpenghuni. Selain Desa Parang, pulau lain berpenduduk adalah Pulau/Desa Nyamuk.

Perjalanan ke dua desa tersebut, dari Karimunjawa, harus ditempuh menggunakan kapal nelayan dengan waktu tempuh sekitar dua jam.

"Sebenarnya, bidan desa sudah mengarahkan agar melahirkan di rumah sakit di Jepara atau di puskesmas Karimunjawa karena umur ibu yang hamil sudah lebih dari 40 tahun. Tapi, warga kita terkendala pembiayaan hidup di sana," kata Zainal, Kamis.

Alasan ini membuat Siti memilih bertahan di Parang.

Padahal, fasilitas kesehatan di Parang hanya berupa puskesmas pembantu.

Pada saat itu juga, bidan desa sedang berada di Jepara. Jadi, hanya ada perawat.

Zainal mengungkapkan, peristiwa kapal nelayan digunakan mengantar ibu mau melahirkan atau orang sakit sudah lazim.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved