Persekat Tegal

Persekat Tegal Jadi Tim Yang Setuju Liga 2 Dihentikan, Manajemen Ngotot Tak Pernah Menolak Kompetisi

Meskipun demikian, manajemen Persekat Tegal ngogot bahwa mereka tidak pernah menolak kompetisi dilanjutkan.

ist/dok persekat
Skuat Persekat Tegal pada Liga 2 musim 2022/2023. Persekat Tegal menjadi satu tim dari 9 klub peserta Liga 2 yang tidak setuju kompetisi dlanjutkan. Hal tersebut diketahui setelah diadakan rapat pemilik klub Liga 2 atau club owner’s meeting, termasuk manajemen Persekat Tegal bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (24/1/2023). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Persekat Tegal menjadi satu tim dari 9 klub peserta Liga 2 yang tidak setuju kompetisi dlanjutkan.

Hal tersebut diketahui setelah diadakan rapat pemilik klub Liga 2 atau club owner’s meeting, termasuk manajemen Persekat Tegal bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (24/1/2023).

Meskipun demikian, manajemen Persekat Tegal ngogot bahwa mereka tidak pernah menolak kompetisi dilanjutkan.

Seperti diketahui, ada sebanyak 15 klub Liga 2 setuju Liga 2 dilanjutkan, sementara 9 klub Liga 2 menolak kompetisi dilanjutkan.

Baca juga: Daftar 9 Klub Liga 2 Yang Menolak Kompetisi Dilanjutkan, Dua dari Jateng, 15 Klub Setuju

Media Officer Persekat Tegal, Agil Laza Riskananta, menegaskan, pihaknya tidak pernah menolak untuk melanjutkan kompetisi Liga 2 2022/2023, dan konsisten mengusulkan kelanjutan kompetisi dengan sistem bubble.

Namun demikian, ia tidak memberikan jawaban terkait posisi Persekat dalam rapat yang menyatakan menolak kompetisi Liga 2 dilanjutkan.

"Kami (Persekat Tegal) tidak pernah menolak melanjutkan kompetisi Liga 2.

Tapi kami mengusulkan untuk melanjutkan kompetisi dengan sistem bubble," tegas Agil kepada TribunBanyumas.com, Rabu (25/1/2023).

Manajemen Persekat Tegal menghormati keputusan PSSI dan PT LIB, terkait penghentian Liga melalui surat nomor 584/LIB-KOM/X/2022, tanggal 3 Oktober 2022 lalu.

Baca juga: Hasil Rapat Pemilik Klub Liga 2: Kompetisi Lanjut Tapi Tunggu KLB, Gunakan Sistem Bubble di Jateng

Bahkan Agil juga menyebut, pihaknya senantiasa sabar dan patuh menunggu kepastian kelanjutan kompetisi Liga 2.

Sebagai klub yang baru promosi ke Liga 2 pada tahun 2020, lanjut Agil, selama tiga musim berturut-turut Persekat Tegal selalu mengikuti kompetisi dengan kondisi tidak ideal.

Adapun tidak ideal yang dimaksud, pada Liga 2 2020 kompetisi dihentikan karena pandemi Covid-19 yang melanda.

Kemudian Liga 2 2021, kompetisi kembali diselenggarakan dengan sistem centralized atau bubble (di satu lokasi yang sama sampai kompetisi selesai).

Baca juga: Ini Respons Persijap Jepara soal PSSI Rapat dengan Menpora Bahas Liga 2

Sementara pada Liga 2 2022 kembali kompetisi dihentikan karena tragedi Kanjuruhan Malang.

"Meskipun selalu dihadapkan pada posisi tidak ideal, kami selalu mempersiapkan tim dengan sungguh-sungguh dan serius mengikuti kompetisi Liga 2," ungkap Agil.

Sehingga untuk kedepannya, mewakili manajemen Persekat Tegal, Agil berharap PSSI dan operator Liga dapat merespon serta menentukan keputusan dengan cepat.

Selain itu, harus menyiapkan rencana alternatif apabila menghadapi kondisi force majeur (dipaksa keadaan) sehingga tidak merugikan klub.

"Ya semoga pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada 16 Februari mendatang bisa mendapat putusan terbaik.

Intinya kami dari Persekat secara tegas tidak pernah menolak untuk melanjutkan kompitisi Liga 2," imbuhnya.

Baca juga: PSSI soal Liga 2: Ada Progres Positif, Kode Kompetisi Dilanjutkan?

Sistem Bubble di Jateng

Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus mengatakan, hasil rapat memutuskan agar kompetisi Liga 2 bisa dilanjutkan.

Hasil rapat memutuskan Kompetisi Liga 2 dilanjutkan pada 24 Februari mendatang dengan sistem bubble.

"Ini sebagian besar klub sedang istirahat dan sudah banyak membubarkan timnya sehingga kita membuat kick off Liga 2 itu akan berlangsung pada 24 (Februari).

Artinya, LIB membuat rancangan dan ruang kepada klub-klub untuk mempersiapkan klub-klub dalam sistem bubble pada 24 Februari," kata Ferry Paulus.

Baca juga: Penghentian Liga 2 Memicu Polemik, Dirut PT LIB Ferry Paulus: Itu Kewenangan PSSI

Sistem bubble sendiri rencana akan diadakan di Jawa Tengah melihat dari kondisi jarak dan kesediaan banyaknya Stadion.

Akan tetapi, keputusan untuk kelanjutan Liga 2 dalam rapat ini baru sekedar hasil rapat saja.

Keputusan akhir Liga 2 kembali lanjut atau tidak akan diambil dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada 16 Februari mendatang.

Apabila diputuskan lanjut, nantinya kepengurusan PSSI yang baru lah yang akan menentukan format Liga 2 selanjutnya.

"Teman-teman klub banyak sampaikan masukan.

Termasuk juga kendala-kendala atau beberapa terobosan.

Dengan dinamika yang ada kita sepakat akan kita lanjutkan.

Kemudian akan ada batasan-batasan, ada keinginan dari klub maka kita membawa misi kelanjutan klub liga ini ke PSSI untuk PSSI merumuskan entah seperti apa rumusannya," ujar Ferry.

“Ini kita lakukan mengingat beberapa hari yang lalu diputuskan dalam rapat exco untuk dihentikan.

Tapi setelah mendengarkan keluhan dari klub masing-masing pihak, oleh karena itu kita kembalikan lagi kepada PSSI.

Jika memang ini dilanjutkan, maka PSSI lah yang akan menentukan untuk dilanjutkan, format dan lain-lainnya menyusul," terangnya.

Sementara itu, Sekjen PSSI, Yunus Nusi menegaskan untuk penentuan kelanjutan Liga 2 akan diambil pada Kongres Luar Biasa.

"Sebagian besar kawan-kawan klub liga 2 termasuk LIB menyampaikan ke PSSI untuk disampaikan ke Kongres Luar Biasa kepada pengurus baru untuk kelanjutan Liga 2," imbuhnya.

Dalam rapat tadi, sebanyak 15 klub setuju Liga 2 dilanjutkan, dua absen dan sisanya memilih tidak melanjutkan.

Daftar Klub

Berikut daftar klub yang setuju kompetisi Liga 2 dilanjutkan dan daftar klub yang tidak setuju kompetisi dilanjutkan.

Rapat pemilik klub Liga 2 tersebut diikuti 26 klub dari 28 klub Liga 2 yang dimulai pukul 15.00 dan berakhir pada 21.00 WIB di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Selasa (24/1/2023).

Dua pemilik klub yakni Sriwijaya FC dan Persiraja Banda Aceh tidak mengikuti rapat pemilik klub ini.

Akan tetapi, keputusan kelanjutan Liga 2 baru bisa ditentukan dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada 16 Februari mendatang.

Manajer Persipura Jayapura, Yan Permenas Mandenas menegaskan, mayoritas klub Liga 2 sangat ingin kompetisi bisa dilanjutkan.

Ia pun berharap kepengurusan PSSI terpilih nanti bisa benar-benar membawa amanah kelanjutan Liga 2.

"Mayoritas klub melanjutkan.

Kita pahami bahwa PSSI dalam transisi, PSSI tidak bisa menjamin kepada PT LIB untuk melanjutkan Liga 2," kaya Yan Mandenas usai rapat.

"Sehingga opsi terakhir sebelum diketuk palu kita sampaikan kalau begitu direkomendasikan ke pengurus terpilih bahwa Liga 2 dilanjutkan setelah pengurus baru terbentuk, bukan dihentikan, saya tegaskan ke Pak Ferry Paulus dan pak Sekjen (Yunus Nusi).

Tidak ada yang namanya dihentikan," lanjutnya.

Usai menjabarkan hasil keputusan rapat tadi, Yan Mandenas pun membeberkan klub-klub siapa saja yang memilih lanjut dan tidak lanjut.

Berikut daftar klub yang setuju kompetisi dilanjutkan atau tidak, di luar Sriwijaya FC dan Persiraja Banda Aceh yang absen dalam rapat ini.

- Sebanyak 15 klub setuju kompetisi dilanjutkan:

1. Bekasi FC

2. Gresik United

3. Persela Lamongan

4. Persewar Waropen

5. Persiba Balikpapan

6. Persipal

7. Persipura Jayapura

8. Sulut united

9. PSIM Yogyakarta

10. Semen padang

11. Persijap Jepara

12. Karo united

13. Nusantara United

14. PSCS Cilacap

15. PSMS medan

- Dianggap netral:

1.PSBS biak (tidak memilih tetapi memberikan opsi)

- Sebanyak 9 klub tidak setuju Liga 2 dilanjutkan:

1. Kalteng putra

2. Persekat Tegal

3. Persikab Kabupaten Bandung

4. Persipa Pati

5. PSKC Cimahi

6. PSDS

7. Putra Delta (PDS)

8. Deltras

9. PSPS

Sementara, Perserang Serang tidak disebutkan oleh Yan Mandenas. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved