Satu Abad NU

Pesan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar Jelang Satu Abad NU

Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar menyampaikan beberapa hal penting dalam menyongsong satu abad NU yang akan berlangsung 7 Febuari 2023 mendatang.

M Sholekan/TribunBanyumas.com
Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar saat memberikan mauidhoh hasanah dalam jamuan makan malam dalam rangkain Porseni NU 2023 di Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah, Minggu (15/1/2023) malam. Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar menyampaikan beberapa hal penting dalam menyongsong satu abad NU yang akan berlangsung 7 Febuari 2023 mendatang. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SOLO - Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar menyampaikan beberapa hal penting dalam menyongsong satu abad NU yang akan berlangsung 7 Febuari 2023 mendatang.

Pesan satu abad NU disampaikan KH Miftachul Akhyar dalam mauidhoh hasanah jamuan makan malam pada acara Porseni NU 2023 di Pendapa Ageng Pura Mangkunegaran Solo, Minggu (15/1/2023) malam.

Kegiatan ini dihadiri oleh para petinggi NU, yakni Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar; Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka; Wakil Wali kota Solo, Teguh Prakosa; perwakilan NU dari wilayah hingga cabang.

Kiai Miftachul Akhyar menyampaikan, satu abad merupakan usia yang cukup matang dalam sebuah organisasi, khususnya NU.

Baca juga: Konfercab Rampung, Kiai Labib-Imam Hidayat Pimpin NU Banyumas Periode 2023-2028

"Setelah ini kita akan memasuki abad kedua.

Dalam menyambut ini kita harus tetap menerapkan sikap muamalah kepada sesama umat manusia," ucapnya.

Hal tersebut, lanjut dia, yang membuat diri manusia menjadi makhluk terbaik di dunia ini.

Selain itu, dalam penyelenggaraan pekan olah raga ini menurutnya merupakan sebuah keharusan.

"Muamalah dalam mempersiapkan diri sebagai pemegang amanat yang besar ini harus dengan kesehatan rohani.

Namun tanpa dukungan kesehatan badan maka akan tidak mungkin menjadi tugas yang sangat besar ini.

Baik dalam rohani dan jasmani," tuturnya.

Lebih lanjut untuk segi kesehatan jasmani, ungkap dia, bisa meraihnya dengan penyelengaraan olahraga seperti Porseni ini.

"Baik dari olahraga ataupun seni keagamaan tercangup semua. Ini sebagai penyempurnakan kekuatan-kekuatan dimiliki oleh manusia," jelasnya.

Baca juga: NU, Muhammadiyah dan Syarikat Islam Mendapat Dana Hibah dari Pemkab Banjarnegara, Total Rp6,8 Miliar

"Dunia ini hanya sebuah proses kecil yang nantinya menuju pada proses-proses yang lain lagi bagi alam selanjutnya," tuturnya.

Porseni NU Sambut Masa Depan Organisasi

Ketua Panitia Porseni NU, Nusron Wahid mengungkapkan, ada tiga unsur utama masa depan NU dalam rangka membangun solidaritas.

Pertama, pelajar NU.

Baca juga: Hina Program Koin NU, Kepala Dusun di Pati Minta Maaf Usai Dimediasi, Nyaris Dilaporkan Polisi!

Pelajar-pelajar NU, menurutnya, berkumpul selama 9 hari untuk adu kreativitas dan perlombaan yang ada di kota Solo.

"Unsur kedua adalah santri.

Mereka adalah masa depan Nahdlatul Ulama," ungkapnya.

Mantan Ketua Umum GP Ansor itu menyampaikan, yang ketiga yaitu mahasiswa.

Menurut Nusron, mereka yang akan meneruskan negara ataupun NU dengan ilmu-ilmu yang mereka dapat.

Dia berharap, peserta-peserta dalam porseni ini bisa bersaing dengan penuh sportivitas dan riang gembira.

"Semoga ini memberikan inspirasi kepada anak muda NU ke depan.

Prestasi meningkat, tak hanya di bidang ilmu pengetahuan dan ilmu keagamaan saja, tapi juga aktivitas olahraga, seni, sains, dan teknologi," tandasnya. (*)

Baca juga: Hadiri Harlah Muslimat NU Ke-76, Bupati Banyumas Janji Bantu Pembangunan Rumah Alquran

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved