Berita Nasional
Erick Thohir Pernah Jabat Ketua Panitia Asian Games 2018, Pengamat Politik: Modal Jadi Cawapres
Pengamat politik katakana Erick Thohir miliki bekal untuk menjadi cawapres 2024 berkat jabatannya sebagai Ketua Panitia Asian Games 2018.
Penulis: Fransisca Andeska Gladiaventa | Editor: AMALIA PURNAMA SARI
Ia telah memangkas jumlah perusahaan BUMN dari sebelumnya berjumlah 142 perusahaan menjadi 41 perusahaan serta mengurangi jumlah klaster dari 27 menjadi 12.
Erick mengungkapkan bahwa hal itu merupakan upaya Kementerian BUMN untuk merampingkan portofolio yang sudah ada.
Berkat itu, BUMN kini memiliki total aset hingga 650 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau senilai Rp 9.100 triliun.
Hal ini tentunya memberikan kontribusi perekonomian besar bagi Indonesia.
Erick bahkan terus merampingkan perusahaan-perusahaan milik negara, sehingga bisa mencetak laba bersih yang lebih besar.
Pada masa kepemimpinannya, Erick menargetkan konsolidasi dilakukan secara bertahap dengan memangkas BUMN menjadi 37 perusahaan saja.
"Kita akan terus mendorong konsolidasi BUMN dari 41 perusahaan menjadi 30. Ini perlu waktu, karena saya akan fokus dari 41 ke 37. Hasilnya bisa kita rasakan sama-sama, laba bersih BUMN tadinya Rp 13 triliun, sekarang menjadi Rp 90 triliun, ini loncatan luar biasa," tuturnya.
Dalam Talkshow Series Memilih Damai, Ray Rangkuti mengatakan bahwa dia tidak terlalu percaya pada pengusulan calon pemimpin berdasarkan suku.
Kemudian, narasumber Ray Rangkuti mengatakan, ia tidak terlalu percaya terkait pengusulan calon pemimpin Indonesia berlandaskan suku.
"Saya tidak terlalu percaya masa depan soal suku dari Jawa, karena saya melihatnya saat ini sudah cair sekali. Kalau Jawa karena faktor penduduknya karena banyak banget seperti itu," ujar Ray.
Menurutnya, pada Pemilu 2024, masalah atau isu kesukuan tidak lagi relevan bagi masyarakat.
"Berdasarkan Survei Kedai Kopi 2021 lalu, dinyatakan sebesar 67 persen sudah tidak peduli terhadap asal sukunya. Kalau diurut belakang lagi, berdasarkan lembaga survei Parameter Politik Indonesia yang memilih agama dan suku itu kecil," ucapnya.
Ia melanjutkan lembaga survei juga menilai, pemilih akan memilih pemimpin jika memiliki kedekatan dengan masyarakat dan jelas program ke depannya. Contoh yang dimaksud adalah Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto.
"Waktu itu saya di Solo Jawa Tengah, bertanya kepada teman, Ganjar bisa menang suara 80-100 persen. Alasannya karena ia selalu menyapa masyarakat kalau pergi ke mana-mana. Jadinya (elektabilitas) tinggi," ungkap Ray.
Anies Baswedan, lanjut dia, sudah melakukan safari politik ke sejumlah daerah di Indonesia.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/Potret-Menteri-BUMN-Erick-Thohir.jpg)