Gempa Garut

Gempa Garut Dirasakan hingga Purbalingga dan Banyumas

Fenomena gempa bumi yang mengguncang Garut, Jawa Barat dirasakan hingga Banyumas dan Purbalingga, Jawa Tengah.

CANVA
Ilustrasi gempa bumi. Fenomena gempa bumi yang mengguncang Garut, Jawa Barat dirasakan hingga Banyumas dan Purbalingga, Jawa Tengah. 

Skenario potensi ini mereka buat untuk mengetahui sebesar apa dampak yang ditimbulkan jika terjadi gempa berkekuatan 8,7 magnitudo di selatan Jawa.

BMKG menjelaskan, Jawa Barat merupakan provinsi di Indonesia yang berhadapan langsung dengan zona subduksi selatan Jawa, baik subduksi Selat Sunda maupun subduksi Jawa Barat.

Daerah-daerah tersebut berada di pesisir selatan Jawa Barat, memanjang dari mulai Kabupaten Sukabumi hingga ke Kabupaten Pangandaran.

Baca juga: UPDATE Korban Gempa Cianjur: 329 Orang Meninggal Dunia, 11 Orang Masih Hilang

Terdapat dua skenario gempa bumi yang digunakan dalam pemodelan, yaitu gempa bumi dengan magnitudo M 8,7 di Zona Subduksi Selat Sunda (untuk Kabupaten Sukabumi dan Cianjur) dan gempa bumi dengan magnitudo M 8,7 di Zona Subduksi Jawa Barat-Tengah (untuk Kabupaten Garut, Tasikmalaya, dan Pangandaran).

Skenario gempa bumi di zona megathrust didasarkan pada segmentasi dan magnitudo maksimum Subduksi Indonesia yang bersumber dari Buku Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017 (Pusgen, 2017).

Pertama, peta bahaya tsunami pun menampilkan estimasi luasan daerah rendaman tsunami (inundasi) dan waktu tiba gelombang tsunami di Pantai Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.

Menanggapi skenario BMKG, Kalak BPBD Kabupaten Sukabumi, Wawan Godawan meminta warga tetap waspada karena bencana tsunami ini tidak dapat diprediksi kapan terjadi.

Baca juga: UPDATE Jumlah Korban Jiwa Gempa Cianjur: 328 Meninggal Dunia, 12 Orang Hilang

"Kita memang setiap saat setiap ada kesempatan selalu memberikan pemahaman mensosialisasikan kepada masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung, artinya melalui media yang kita miliki ataupun diimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada," ujarnya saat ditemui di pantai Karanghawu, Cisolok, Sabtu (26/3/2022).

"Walaupun ancaman ataupun potensi tsunami, ancaman megathrust ini kan kita tidak bisa memperediksi kapan terjadi, tetapi kajian dari BMKG sudah muncul, oleh karenanya barang kali kita juga memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada, kemudian juga memahami kondisi kondisi tersebut," jelasnya.

Ia mengatakan, upaya mitigasi bencana telah dilakukan oleh BPBD, mulai dari adanya sirine peringatan dini tsunami hingga jalur evakuasi.

"Kita sudah koordinasi dengan BMKG terutama BMKG yang ada di Palabuhanratu, setiap tanggal 26 sesuai dengan kebijakan melakukan uji coba sirine, walaupun kemarin memang belum optimal yang uji coba sirine karena ada beberapa peralatan yang kondisi kurang baik kita sudah berkoordinasi dengan BMKG kemarin sudah mulai ada upaya upaya perbaikan dalam rangka menghadapi tsunami," terangnya. (*)

Baca juga: Polres Purbalingga Kirim Bantuan bagi Korban Gempa Cianjur, Mulai Kasur, Obat, hingga Wayang Bawor

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved