Gempa Garut
Gempa Garut Dirasakan hingga Purbalingga dan Banyumas
Fenomena gempa bumi yang mengguncang Garut, Jawa Barat dirasakan hingga Banyumas dan Purbalingga, Jawa Tengah.
TRIBUBANYUMAS.COM, GARUT - Fenomena gempa bumi yang mengguncang Garut, Jawa Barat dirasakan hingga Banyumas dan Purbalingga, Jawa Tengah.
Seperti diberitakan sebelumnya, gempa bumi terjadi pada Sabtu (3/12/2022) sekitar pukul 16.50 WIB.
Gempa tersebut berkekuatan Magnitudo 6,4.
Akun Twitter Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, gempa tersebut berlokasi di 52 kilometer barat daya Kabupaten Garut.
Baca juga: BREAKING NEWS: Gempa Magnitudo 6,4 Guncang Garut, Jawa Barat; Tidak Berpotensi Tsunami
Pusat gempa berada di kedalaman 118 kilometer.
BMKG memastikan, gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.
Getaran gempa bumi terasa hingga ke wilayah Pangandaran, Bandung, hingga sebagian Sumedang.
Gempa juga dirasakan masyarakat di Jawa Tengah termasuk di Purbalingga.
"Dirasakan tadi, ranjang kasus goyang," kata Yunus (42) seorang warga Purbalingga.
Baca juga: Analisis BMKG soal Gempa Garut M 6,4 yang Dirasakan Hingga Yogyakarta
Warga Purbalingga lain, Trisna Setiawan (35) juga merasakan hal serupa.
"Iya ada lindu (gempa) tadi, terasa tadi pas mandi, tapi sedikit," ucapnya.
Getaran juga dirasakan warga Kalibagor Banyumas.
"Iya, terasa tadi sedikit goyang-goyang," ucap Fransiska Dian.
Baca juga: UPDATE Jumlah Korban Gempa Cianjur: 331: Orang Meninggal Dunia, 11 Hilang
Potensi Gempa di Jawa
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung merilis skenario potensi tsunami akibat subduksi selatan Jawa di wilayah Jawa Barat.
Skenario potensi ini mereka buat untuk mengetahui sebesar apa dampak yang ditimbulkan jika terjadi gempa berkekuatan 8,7 magnitudo di selatan Jawa.
BMKG menjelaskan, Jawa Barat merupakan provinsi di Indonesia yang berhadapan langsung dengan zona subduksi selatan Jawa, baik subduksi Selat Sunda maupun subduksi Jawa Barat.
Daerah-daerah tersebut berada di pesisir selatan Jawa Barat, memanjang dari mulai Kabupaten Sukabumi hingga ke Kabupaten Pangandaran.
Baca juga: UPDATE Korban Gempa Cianjur: 329 Orang Meninggal Dunia, 11 Orang Masih Hilang
Terdapat dua skenario gempa bumi yang digunakan dalam pemodelan, yaitu gempa bumi dengan magnitudo M 8,7 di Zona Subduksi Selat Sunda (untuk Kabupaten Sukabumi dan Cianjur) dan gempa bumi dengan magnitudo M 8,7 di Zona Subduksi Jawa Barat-Tengah (untuk Kabupaten Garut, Tasikmalaya, dan Pangandaran).
Skenario gempa bumi di zona megathrust didasarkan pada segmentasi dan magnitudo maksimum Subduksi Indonesia yang bersumber dari Buku Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017 (Pusgen, 2017).
Pertama, peta bahaya tsunami pun menampilkan estimasi luasan daerah rendaman tsunami (inundasi) dan waktu tiba gelombang tsunami di Pantai Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Menanggapi skenario BMKG, Kalak BPBD Kabupaten Sukabumi, Wawan Godawan meminta warga tetap waspada karena bencana tsunami ini tidak dapat diprediksi kapan terjadi.
Baca juga: UPDATE Jumlah Korban Jiwa Gempa Cianjur: 328 Meninggal Dunia, 12 Orang Hilang
"Kita memang setiap saat setiap ada kesempatan selalu memberikan pemahaman mensosialisasikan kepada masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung, artinya melalui media yang kita miliki ataupun diimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada," ujarnya saat ditemui di pantai Karanghawu, Cisolok, Sabtu (26/3/2022).
"Walaupun ancaman ataupun potensi tsunami, ancaman megathrust ini kan kita tidak bisa memperediksi kapan terjadi, tetapi kajian dari BMKG sudah muncul, oleh karenanya barang kali kita juga memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada, kemudian juga memahami kondisi kondisi tersebut," jelasnya.
Ia mengatakan, upaya mitigasi bencana telah dilakukan oleh BPBD, mulai dari adanya sirine peringatan dini tsunami hingga jalur evakuasi.
"Kita sudah koordinasi dengan BMKG terutama BMKG yang ada di Palabuhanratu, setiap tanggal 26 sesuai dengan kebijakan melakukan uji coba sirine, walaupun kemarin memang belum optimal yang uji coba sirine karena ada beberapa peralatan yang kondisi kurang baik kita sudah berkoordinasi dengan BMKG kemarin sudah mulai ada upaya upaya perbaikan dalam rangka menghadapi tsunami," terangnya. (*)
Baca juga: Polres Purbalingga Kirim Bantuan bagi Korban Gempa Cianjur, Mulai Kasur, Obat, hingga Wayang Bawor