Berita Purbalingga
Tak Harus ke Balai Desa, Warga Kejobong Purbalingga Bisa Urus KTP di Motor Roda Tiga Pelekat Jempol
Pemerintah Desa Bojongsari, Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga, menyulap motor roda tiga sebagai tempat pelayanan masyarakat bergerak.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Pemerintah Desa Bojongsari, Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga, menyulap motor roda tiga sebagai tempat pelayanan masyarakat bergerak.
Layanan yang diberi nama Pelekat Jempol atau Pelayane Masyarakat Jemput Bola itu memberi layanan kepada warga yang ingin mengurus administrasi kependudukan dan surat keterangan lain.
Layanan gerak ini dilengkapi fasilitas perangkat elektronik yang dioperasikan petugas yang mempuni.
Baca juga: Deklarasikan Pilkades Damai, 89 Calon Kades di Purbalingga Janjikan Tak Ada Ribut Usai Pencoblosan
Baca juga: Warga Kejobong Purbalingga Terancam 15 Tahun Penjara, Setubuhi Pacar yang Masih di Bawah Umur
"Masyarakat, nanti, tidak harus ke kantor desa."
"Bukan berarti tidak boleh (datang ke balai desa) tetapi dilayani oleh perangkat desa yang datang ke masing-masing wilayah," ujar Kepala Desa Bojongsari, Suryo, Rabu (16/11/2022).
Inovasi layanan dari Pemerintah Desa Bojongsari ini mendapat apresiasi dari Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi.
Ia mengungkapkan, di tengah keterbatasan ini, inovasi menjadi hal yang penting agar pelayanan masyarakat tetap maksimal.
"Apa yang menjadi inovasi di Desa Bojongsari ini bisa menjadi inspirasi bagi para kepala desa yang lain untuk berbuat hal yang serupa," kata bupati dalam rilis yang diterima, Kamis (17/11/2022).
Baca juga: Menuju Go Internasional! Makaroni Keju Elfath Produk UMKM Purbalingga Jadi Souvenir di KTT G20 Bali
Baca juga: Selamat! Pegiat Literasi Purbalingga Roro Hendarti Terima Penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka
Ia menambahkan, setiap prestasi yang dilakukan pemerintah desa juga akan mendapatkan perhatian dari bupati.
Bupati berjanji memberi bantuan keuangan khusus (BKK) kepada desa-desa berprestasi.
"Sekarang, di tengah keterbatasan anggaran ini, saya memberikan syarat kepada teman-teman kepala desa."
"Saya mau memberikan bantuan, baik itu BKK atau bantuan-bantuan lain, akan tetapi desa harus berbuat terlebih dahulu, desa harus berprestasi terlebih dahulu," ujarnya. (*)
Baca juga: Kecelakaan Beruntun di Depan Indomaret Purwosari Solo: 3 Mobil, 1 Motor, 1 Gerobak Es Potong Rusak
Baca juga: Pedagang Angkringan Rampas HP Remaja di Kesugihan Cilacap, Dijual untuk Modal Jualan
Baca juga: Nenek Sarti (85) Tewas Tersengat Aliran Listrik di Hutan Belakang Rumahnya di Karanggayam
Baca juga: Disapu Angin 30 Menit, 5 Pohon di 4 Kecamatan di Kota Semarang Tumbang. Listrik Padam