Korban Perundungan Soal Jilbab di Sragen Belum Masuk Sekolah, Guru Terus Lakukan Pendekatan

"Kami sangat menyesali dengan kejadian ini, mohon maaf kepada pihak yang belum bisa menerima kami, kami mohon maaf yang setulus-tulusnya," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Suwarto, seorang guru Matematika di SMA Negeri 1 Sumberlawang, merundung siswinya yang tak berjilbab.

Bahkan, sang guru meminta siswi tersebut bertobat.

Kasus ini pun mendapat perhatian dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mengancam memecat Suwarto jika mengulangi.

Suwarto, menurut Ganjar, telah diminta membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbutan.

Kasus intoleransi ini juga menarik perhatian Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Apalagi, ini bukan yang pertama di Sragen. Awal tahun 2020 lalu juga terjadi hal serupa di sebuah SMA di Sragen.

Bedanya, pelaku perundungan sesama siswa dari ekstrakurikuler Rohani Islam (Rohis). (*)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kasus Guru Rundung Siswi di Sragen Tak Berjilbab Jadi Sorotan Nasional, Kepsek Akui Kecolongan.

Baca juga: 5 Hari Tak Keluar Rumah, Warga Candi Kota Semarang Ditemukan Tewas

Baca juga: Alhamdulillah, Pemprov Jateng Beri Bantuan 1 Ton Kedelai bagi 100 Pengrajin Tahu dan Tempe di Batang

Baca juga: Warga Dawuhan Wetan Banyumas Geruduk Rumah Dukun Gadungan, Tak Terima Ada Lagi Praktik Pengobatan

Baca juga: Berkumpul di TPU Bratan Laweyan Solo, Tiga Pria Ini Bukannya Ziarah Malah Pesta Miras