Tips Kesehatan

Tips Penangangan Pertama pada Orang yang Terpapar Gas Air Mata

Akibat tembakan gas air mata tersebut, banyak suporter yang sesak nafas, jatuh dan pingsan saat berusaha keluar dari area stadion.

Penulis: Andra Prabasari | Editor: Pujiono JS
TRIBUN SURABAYA/PURWANTO
Suporter Arema FC, Aremania turun stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Aremania meluapkan kekecewaannya dengan turun dan masuk kedalam stadion usai tim kesayangannya kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 

TRIBUNBANYUMAS.COM - Sebanyak 129 orang dilaporkan tewas dalam kerusuhan yang terjadi pasca laga antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Minggu malam (1/10/2022). Dalam laga ini kesebelasan tuan rumah Arema FC dikalahkan oleh tim tamu Persebaya Surabaya.

Baca juga: Manajemen Arema Nyatakan Bertanggung Jawab atas Kerusuhan saat Laga Melawan Persebaya di Kanjuruhan

Baca juga: Liga 1 Dihentikan Satu Pekan, Imbas Kerusuhan Derby Arema FC vs Persebaya di Kanjuruhan Malang

Baca juga: Ahli Mengungkapkan Bahaya Gas Air Mata yang Ditembakkan Polisi dalam Tragedi Kerusuhan di Kanjuruhan

Menurut laporan TribunBanyumas.com, kekalahan ini menjadi pemicu para suporter tuan rumah mangamuk saat turun ke lapangan setelah laga tersebut berakhir.

Polisi mengamankan kejadian ini dengan melepaskan gas air mata untuk mengurai massa yang beringas di lapangan.

Akibat tembakan gas air mata tersebut, banyak suporter yang sesak nafas, jatuh dan pingsan saat berusaha keluar dari area stadion.

Apa sebenarnya isi dari gas air mata?

Gas air mata adalah senjata kimia yang berupa gas dan digunakan untuk melumpuhkan massa dengan menyebabkan iritasi pada mata dan/atau sistem pernapasan.

Gas air mata bisa disimpan dalam bentuk semprotan ataupun granat. Alat ini sangat lazim digunakan oleh kepolisian dalam melawan kerusuhan dan dalam penangkapan.

Bahan kimia yang sering dipakai pada gas air mata antara lain gas CS (2-klorobenzalmalononitril, C10H5ClN2), CN (kloroasetofenon, C8H7ClO), CR (dibenzoksazepin, C13H9NO), dan semprotan merica (gas OC, oleoresin capsicum).

Paparan terhadap gas air mata menyebabkan dampak jangka pendek dan panjang, termasuk pengembangan penyakit pernapasan, luka dan penyakit mata parah (keratitis, glaukoma, dan katarak), radang kulit, kerusakan pada sistem peredaran darah dan pencernaan, bahkan kematian, khususnya pada kasus dengan paparan tinggi.

Baca juga: KRONOLOGI Kerusuhan d Kanjuruhan Malang, 127 Meninggal, Di Titik Ini Ditemukan Banyak yang Meninggal

Baca juga: Rusuh di Kanjuruhan Bisa Membuat Arema FC Dilarang Jadi Tuan Rumah Laga Liga 1

Baca juga: Pemicu Kerusuhan yang Sebabkan 127 Orang Tewas di Stadion Kanjuruhan, Malang

Lalu, bagaimana cara efektif menangani orang yang terpapar gas air mata?

1. Langkah pertama adalah tutup indra pencium, penglihatan dan perasa

Hal pertama yang harus dilakukan saat terpapar gas air mata adalah menutup rapat hidung, mulut, dan mata.

Tujuannya adalah untuk meminimalkan gas yang terhirup ke dalam tubuh.

Masker atau kacamata bisa segera digunakan untuk melindungi indra mata, hidung dan mulut agar tidak terpapar terlalu banyak gas air mata.

Jika indra sudah terlindungi, secepat mungkin lari ke tempat aman yang jauh dari lokasi penembakan gas air mata. Jika memungkinkan, carilah tempat yang tinggi.

Jangan ragu-ragu untuk mencari pertolongan pertama kepada petugas kesehatan yang sedang bertugas di lapangan bila Anda mengalami sesak napas.

2. Segera  basahi bagian tubuh yang terpapar gas air mata

Setelah tidak berada di lokasi tempat terjadinya paparan gas air mata, periksa tubuh Anda. Jika kulit atau ada bagian tubuh Anda terkena gas air mata, segera basuh dengan air bersih dan sabun. Cara ini dapat melindungi Anda dan orang sekitar dari kontaminasi gas air mata yang menempel di baju dan tubuh.

Jika gas mengenai mata, segera basuh mata dengan air bersih selama 10–15 menit.

Hindari menggosok mata agar tidak semakin perih. Bila Anda mengenakan lensa kontak, segera lepas dan jangan menggunakannya kembali. Jika Anda mengenakan kacamata, bersihkan kacamata dengan air dan sebelum digunakan kembali.

3. Lepaskan pakaian yang terkontaminasi gas air mata

Pakaian, kaos, topi, masker yang terkena gas air mata harus segera dilepas dan diganti.

Saat melepas baju melewati kepala, dianjurkan untuk mengguntingnya supaya muka tidak terpapar gas air mata yang sudah menempel di baju.

Jika Anda membantu orang lain melepas pakaiannya, berhati-hatilah agar tidak menyentuh bagian yang terkena gas air mata.

Pisahkan pakaian yang terkena gas air mata saat Anda mencucinya. Jika kontaminasi gas cukup parah dan sulit dihilangkan, masukkan pakaian tersebut ke dalam plastik, kemudian buang ke tempat pembuangan sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun).

4. Segera bersihkan diri dengan mandi

Jika keadaan sudah aman dan Anda jauh dari paparan gas air mata, secepatnya mandi untuk membersihkan tubuh Anda dari sisa-sisa gas air mata yang mungkin masih menempel di kulit.

Bilas seluruh tubuh, termasuk rambut, menggunakan air yang mengalir dan sabun hingga bersih.

Tidak disarankan mandi dengan cara berendam untuk menghindari kontaminasi lanjutan dari gas air mata yang bercampur dengan air dalam bak mandi.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved