Wisata Cilacap
Menyusuri Benteng di Pulau Nusakambangan Cilacap yang Hampir Tidak Terjamah
Pulau Nusakambangan dikenal pulau penjara bagi para napi kelas kakap yang terkenal menyeramkan. Namun, disini terdapat benteng yang punya sejarah
Penulis: Andra Prabasari | Editor: Pujiono JS
TRIBUNBANYUMAS.COM- Bagi Anda yang ingin menikmati libur dengan menambah pengetahuan sejarah dengan seru, mungkin Benteng Kelingker dan Benteng Karangbolong Nusakambangan Cilacap bisa menjadi salah satu destinasi wisata Anda.
Pulau Nusakambangan dikenal sebagai pulau penjara bagi para napi kelas kakap yang terkenal menyeramkan. Namun, pulau ini mempunyai cerita sejarah masa penjajahan yang tidak diketahui oleh banyak orang.
Baca juga: Ini 5 Rekomendasi Wisata Cilacap Jawa Tengah Terbaru, Lengkap dengan Harga Tiket dan Alamatnya!
Baca juga: Wisata Sejarah di Benteng Pendem Cilacap
Baca juga: Wakil Bupati Cilacap Berharap Festival Sedekah Kupat Masuk Kalender Wisata Nasional
Benteng ini berada di dekat Pantai Pasir Putih, Pulau Nusakambangan. Jika Anda ingin berwisata di daerah tersebut, maka bisa menyeberang dari Teluk Penyu menuju Pulau Nusakambangan Timur.
Penyeberangan menggunakan kapal feri ini membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit perjalanan.
Sejarah Benteng Klingker
Dilasir dari ungahan Youtube Airesintherun, penanda untuk masuk ke Benteng Klingker ialah terdapat dua buah tugu dengan tinggi sekitar 7 meter.

Bangunan benteng ini terdapat tiga tingkat yang sudah hancur dan menyatu dengan pohon yang cukup besar, dalam bahasa Belanda disebut sebagai “Banjoenjapa”.
Menurut penjelasan dalam video tersebut Benteng Klingker masuk ke dalam tipe benteng Martello yang diadopsi Belanda dari Prancis dan diterapkan di Indonesia.
Dulu, menara Martello ini dibangun pada 1803 saat Napoleon sedang menyerbu Inggris.
Baca juga: 6 Spot Wisata di Kebun Raya Baturaden yang Wajib Dikunjungi
Baca juga: 11 Destinasi Wisata Terdekat dari Bandara Purbalingga, Ada Peternakan dan Petik Stroberi
Baca juga: Taman Dinosaurus Cilacap Cocok Jadi Tujuan Wisata Keluarga, Bisa Petik Buah di Antara Hewan Purba
Benteng ini dibuat pada masa pemerintahan Gubernur Daendels untuk membuat benteng pertahanan di seluruh wilayah Indonesia.
Terdapat juga bagian unik benteng tersebut, yaitu tiang penompang yang berbentuk tabung.
Tiang tersebut berguna untuk menghubungkan antarjendela, yang bisa untuk mengintai musuh yang datang dari arah laut lepas.
Sejarah Benteng Karangbolong
Setelah puas menjelajah Benteng Klinger, untuk menuju ke Benteng Karangbolong pengunjung harus menaiki perahu sekitar 10 menit untuk mencapai Pantai Karangbolong.
Setelah sampai di pantai, perjalanan menuju benteng memakan waktu sekitar 30 menit dengan berjalan kaki.
Sesampainya di pintu gerbang benteng, agak terkesan suasana mistis. Dikutip dari Wikipedia Benteng Karangbolong disebut-sebut didirikan oleh Portugis pada tahun 1825.
Ada pula yang menyebut sekitar tahun 1837-1855.

Benteng ini terdiri dari beberapa bangunan yang tersebar, yakni ruangan barak prajurit, ruang tahanan, ruangan logistik, bangunan pengintai, gudang amunisi, tempat meriam, aula dan ruang absen untuk para prajurit Belanda.
Di bagian luar benteng terdapat meriam berwarna hitam tampak yang sengaja dibiarkan teronggok.
Kedua meriam itu menghadap Samudera Hindia, bukti bahwa Portugis memang menjadikan benteng ini sebagai pertahanan laut.

Bangunan yang terbuat dari batu bata berlapis aspal ini masih terlihat sangat kokoh. Hanya saja, sebagian besar bangunannya terlilit akar pohon yang banyak terdapat di seputaran benteng.
Benteng yang dilengkapi dengan Napoleon Tower ini merupakan benteng pertahanan terkuat di Hindia Belanda, dengan mempunyai luas 12 hektar.
Baca juga: Ada Wisata Offroad di Lereng Gunung Slamet Baturraden Banyumas Loh, Ganjar: Ini Seru!
Baca juga: 5 Rekomendasi Tempat Wisata Kuliner Tradisional Banyumas Beserta Alamat, Patut Dicoba!
Baca juga: Suguhkan Pemandangan Cilacap dari Ketinggian, Havana Hills Jadi Tempat Wisata Baru Favorit Warga
Untuk fasilitas Anda tidak perlu khawatir, karena di kawasan ini terdapat mushola dan toilet yang bisa digunakan wisatawan, selain itu terdapat jga kuliner khas Nusakambangan.
Destinasi ini buka setiap hari pukul 07.00 – 17.00 WIB, tidak dikenakan biaya untuk tiket masuk ke benteng tersebut.
Pengunjung hanya cukup membayar biaya transportasi kapal sebesar Rp70.000 – Rp100.000 per orang.
ADR