Konflik Rusia Ukraina

Warga Rusia Berbondong-bondong Tinggalkan Negaranya untuk Menolak Mobilisasi Perang

Jumlah orang Rusia yang memasuki Finlandia dan negara eropa meningkat dua kali lipat sejak Moskow mengumumkan mobilisasi parsial untuk perang

Penulis: Andra Prabasari | Editor: Pujiono JS
AFP/Sergei SUPINSKY
Anggota layanan Ukraina terlihat di lokasi pertempuran dengan kelompok penyerang Rusia di ibukota Ukraina, Kyiv, pada pagi hari, 26 Februari 2022. 

Banyak orang yang terlihat emosional dalam video tersebut, termasuk seorang wanita menangis dan memeluk suaminya sebagai ucapan selamat tinggal, sementara suaminya meraih tangan putrinya dari jendela bus.

Yang lain menunjukkan sekelompok sekitar 100 tentara yang baru dimobilisasi menunggu di Bandara Magadan di Timur Jauh Rusia, di sebelah pesawat angkut.

Video Telegram menunjukkan sekelompok pria lain yang dimobilisasi menunggu transportasi di Amginskiy Uliss  wilayah Yakutiya, Siberia.

Kemudian di Ukraina, sekelompok orang berkumpul di dekat kota Belgorod untuk melihat sekelompok orang yang baru dimobilisasi.

Saat mereka naik bus, seorang anak laki-laki berteriak "Bye, Daddy!" dan mulai menangis.

Dalam adegan lain yang beredar di media sosial, ketegangan seputar wajib militer semakin tinggi.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Kamis meminta Rusia untuk memprotes mobilisasi militer parsial.

“Ribuan tentara Rusia mati dalam enam bulan, puluhan ribu terluka dan cacat. Apakah Rusia ingin lebih dari ini? Tidak? Salah satunya cara adalah menyerah agar penduduk Rusia bisa bertahan hidup” kata Zelensky dalam pidato video hariannya ke negaranya.

ADR

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved