Berita Tegal

Isak Tangis Penyesalan Tersangka Kasus Penembakan di Tegal: Sudah Keterlaluan!

Kedua tersangka tak kuasa menahan tangis penyesalan. Kasus penembakan hingga korban meninggal dunia dilakukan oleh adik kandung atas perintah ayah.

tribunbanyumas.com/desta leila kartika
Tersangka kasus penembakan hingga korban meninggal dunia, Tarwad, yang merupakan ayah kandung memberikan keterangan saat dihadirkan pada konferensi pers di Mapolres Tegal, Kamis (1/9/2022). Tarwad menuturkan apa yang sudah dilakukan anak pertamanya yang merupakan korban, sudah keterlaluan. 

Lapak jualan nasi goreng saya modali, usaha dua kali tidak lama berhenti, lapak jualan ketoprak juga sama saja, belum kebutuhan dia sehari-hari.

Kalau apa yang dimau tidak dituruti, maka marah dan hancur semua perabot yang ada di rumah," kata Tarwad.

Baca juga: Pencuri Gondol Motor Kades Mulyoharjo Tegal: Saya Kebobolan 5 Kali, Pelaku Belum Ada yang Tertangkap

Sambil menahan tangis dan emosi, Tarwad bercerita sebagai orangtua ia sudah sangat cukup sabar menghadapi tingkah laku korban.

Bahkan saat korban menikah dulu, semua biaya yang menanggung adalah orangtuanya.

Untuk masalah tersebut, Tarwad memahami memang masih menjadi tugas sebagai orangtua, tapi Tarwad mengatakan hal tersebut sudah keterlalun.

"Terus terang saya dalam hati menangis, sangat sedih, Allahuakbar," tuturnya.

Tersangka lain yang merupakan adik korban, Dirto, mengungkapkan niat awal hanya ingin melukai korban saja, tidak sampai membunuh.

Sambil menahan tangis dan wajah penuh penyesalan, Dirto mengaku pada saat mendapat perintah dari sang ayah untuk membunuh kakaknya sendiri ia dilema dan sangat bingung.

Baca juga: Enam Rumah di Dukuh Salam Tegal Terbakar saat Penghuni Terlelap, Api Baru Padam setelah 3 Jam

Di satu sisi ia mendapat perintah langsung dari orangtua, di sisi lain ia keberatan lantaran harus berhadapan dengan sang kakak.

"Jujur pada saat dapat perintah, saya sangat bingung dan dilema.

Di satu sisi saya paham jika apa yang dilakukan salah, tapi saya juga kasihan melihat orangtua disakiti terus menerus oleh Mas Bari (korban).

Tapi karena terus mendapat aduan dari bapak, saya tidak tega dengan bapak, akhirnya mau melakukan penembakan," papar Dirto.

Diceritakan, pada malam kejadian Dirto sampai di TKP sekitar pukul 22.45 WIB dengan menggunakan sepeda motor.

Baca juga: Viral! Bayi 9 Bulan Meninggal Diajak Naik Motor dari Tegal ke Surabaya, Begini Penjelasan Dokter

Saat itu, kondisi lokasi kejadian sudah sangat sepi, jadi tidak ada warga yang melihat kedatangan Dirto.

Pada saat Dirto sampai dan masuk ke dalam rumah, korban sedang memainkan handphone.

Halaman
123
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved