BBPOM Semarang
13,07 Persen Makanan di Jawa Tengah Mengandung Bahan Berbahaya, Dijual di Pasar Tradisional
Di Jawa Tengah masih terdapat 13,07 persen makanan yang mengandung bahan berbahaya dijual di pasar tradisional.
Penulis: faisal affan | Editor: mamdukh adi priyanto
Ada 50 kader yang akan kami rekrut di 26 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah.
Konsumennya juga akan kami edukasi," jelasnya.
Baca juga: Video Loka POM Banyumas Temukan Teri Formalin di Pasar Manis Purwokerto
Sementara, Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno mengatakan, banyaknya makanan berbahaya yang beredar di pasaran, akibat kebiasaan atau budaya pedagang yang sudah melekat dari dulu.
"Contohnya bakso.
Kalau tidak dikasih boraks nanti rasa dan teksturnya beda.
Kalau tanpa boraks harus banyak dagingnya.
Alhasil keuntungan yang didapat tipis.
Sama seperti kerupuk karak.
Itu kan dibuat dari gendar yang dicampur boraks.
Misal tanpa boraks hasilnya ketika digoreng beda," terangnya.
Baca juga: Loka POM Banyumas Temukan Teri Formalin, Hasil Sampel di Pasar Manis Purwokerto
Sumarno melanjutkan, perlu adanya edukasi kepada masyarakat sebagai konsumen supaya paham terhadap makanan mengandung zat berbahaya.
Pasalnya, makanan tersebut tidak memberikan efek negatif terhadap kesehatan secara langsung.
"Baru terasa nanti kalau sudah usia 50 ke atas.
Memang tidak langsung terasa efek negatifnya.
Untuk para pedagang kadang juga tidak sadar kalau sudah menyakiti pembeli.