Berita Jateng

Selain Cuaca Ekstrem, Mahalnya Harga Cabai di Jawa Tengah Diduga karena Lonjakan Harga Pupuk

Mahalnya harga cabai di pasaran di Jawa Tengah diduga dipicu gagal panen dan berkurangnya petani cabai.

Penulis: budi susanto | Editor: rika irawati
TRIBUN BANYUMAS/SAIFUL MA'SUM
ILUSTRASI. Petani cabai di Kabupaten Temanggung merawat tanamannya agar tumbuh bagus dan menghasilkan cabai yang melimpah, Kamis (26/11/2020). 

"Memang ada kartu tani tapi tetap saja tidak efektif. Saya sendiri mendukung program tersebut (kartu tani) namun pelaksanaannya di lapangan kurang baik," ucap dia.

Baca juga: Pengedar Sabu di Banyumas Ditangkap, Baru Ambil Paket di Tumpukan Kayu Depan Bengkel di Mersi

Baca juga: Adu Banteng Motor vs Truk di Bokol Purbalingga, Aniyah Tewas di Lokasi Kejadian

Baca juga: Nelayan Asal Pemalang Tewas di Tengah Laut, Sempat Mengeluh Lemas hingga Pingsan saat Menarik Jaring

Baca juga: Otak Pembuang Mayat Dua Sejoli di Sungai Serayu Divonis Seumur Hidup dan Dipecat dari TNI

Menurut Sutrisno, pelaksanaan pembelian pupuk bersubsidi menggunakan program kartu tani tak berguna.

"Karena begini, kalau masa tanam, pupuk langka, baik yang subsidi maupun tidak. Hal itu terjadi bertahun-tahun."

"Selain itu, regulasi tersebut tidak seragam, penerapannya. Di Pemalang, harus pakai kartu tani namun di daerah lain, bisa mengambil pupuk bersubsidi tanpa kartu tani," imbuhnya.

Ia berharap, pemerintah segera terjun ke lapangan guna mengatasi kondisi tersebut.

"Perhatikanlah nasib kami ini, padahal hasil pertanian juga menyumbang pendapatan untuk daerah," tambahnya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved