Borobudur Magelang
Guru Besar UGM: Tidak Ada Hubungan Antara Kenaikan Tiket Naik Borobudur dengan Konservasi Candi!
Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Gadjah Mada (UGM), Sri Margana menilai, tidak ada relevansi antara kenaikan harga tiket masuk naik ke candi.
"Ya solusinya harus tidak diperbolehkan naik ke badan candi, karena itu yang menyebabkan menurunnya kualitas fisik dari bangunan candi itu," tutur Profesor Sri Margana.
Selain harga yang mahal, ia juga menyangsikan rencana pemerintah membatasi pengunjung yang dibolehkan naik ke bangunan candi.
"Mau tiketnya berapa pun, kalau mereka (wisatawan -red) tetap diizinkan naik, persoalan preservasi dan konservasi tidak akan terpecahkan," jelasnya.
Baca juga: Gipi Jateng Merasa Ditinggal Pemerintah Soal Harga Tiket Masuk Candi Borobudur Rp 750 Ribu
Di sisi lain, Direktur Utama PT Taman Wisata Candi (TWC) Edy Setijono mengatakan, bahwa berdasarkan hasil riset balai konservasi, Candi Borobudur bisa menahan sebanyak 128 orang dalam satu waktu.
"Bahwa ada ruang untuk memperbolehkan orang di atas bangunan, yakni kurang lebih sekitar 128 orang dalam waktu yang bersamaan," kata dia.
Oleh karena itu, kata Edy, pihaknya berencana membatasi jumlah orang yang naik ke bangunan candi sebanyak 1.200 orang per hari.
"Dari angka itu lah kemudian kita ketemu angka 1.200, jadi 1.200 ini adalah angka yang dikembangkan dari riset yang dilakukan oleh rekan-rekan balai konservasi," pungkasnya.(*)
Baca juga: Harga Tiket Masuk Candi Borobudur Rp 750 Ribu, Pengelola: Itu Hanya untuk Wisatawan yang Naik Candi