Berita Banyumas
Kereta Jenazah Berumur 196 Tahun Jadi Koleksi Baru di Kota Lama Banyumas
Kereta jenazah kuno berumur ratusan tahun menjadi koleksi baru di kompleks Pendopo Kecamatan Banyumas.
Penulis: Imah Masitoh | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Kereta jenazah kuno berumur ratusan tahun menjadi koleksi baru di kompleks Pendopo Kecamatan Banyumas.
Sebelumnya, kereta jenazah tersebut disimpan di sebelah utara Kelenteng Boen Tek Bio Banyumas, atau sekitar 600 meter dari Pendopo Kecamatan Banyumas.
Pemindahan dilakukan warga lewat cara didorong bersama-sama, Senin (23/5/2022).
Humas Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Boen Tek Bio, Sobita Nanda mengatakan, kereta jenazah kuno ini milik perkumpulan sosial marga Tionghoa yang membidangi kematian (Tee Gie Hwe).
Kereta tersebut ada sejak tahun 1826 atau berumur 196 tahun, dan masih dalam kondisi baik, bahkan masih bisa digunakan.
"Sudah pernah renovasi kecil. Kalau dilihat, ini dari kayu jati, sekarang sudah tidak ada (yang memproduksi)," ungkapnya.
Baca juga: Api Membakar Rumah di Rejasari Banyumas, Seorang Anak Berkebutuhan Khusus Tewas
Baca juga: Siap-siap! Beri Uang ke Pengemis di Banyumas Bisa Kena Denda Rp 50 Juta. Berlaku Juni 2022
Baca juga: Oleng, Toyota Calya Dihantam Truk dan Sedan di Kemranjen Banyumas. Satu Penumpang Tewas
Baca juga: Warga Boleh Buka Masker di Luar Ruangan, Omzet Penjual Masker di Purwokerto Banyumas Anjlok 50 %
Menurut Nanda, kereta jenazah tersebut memiliki kemiripan dengan kereta jenazah yang dimiliki Cirebon yang sudah ada sejak 1600 Masehi.
"Kalau dilihat dari bentuknya berbeda tapi kalau dilihat dari besi as, roda rujennya pakai kayu, besi untuk tumpuan juga as, serta peernya, mirip dengan yang di Cirebon," katanya.
Dari cerita turun temurun, kereta ini dioperasikan enam orang. Satu orang bertindak sebagai pengemudi, empat orang mendorong dari belakang, dan satu orang berada di dalam, membawa foto orang yang meninggal.
"Kereta ini tidak punya tuas untuk mengerem. Setiap naik didorong dan setiap turun diganduli," jelas Nanda.
Anggota keluarga yang berduka akan mengiringi di sisi kanan dan kiri jenazah memakai pakaian serba putih (belacu), tidak mengenakan alas kaki, sambil menabur bunga.
Kereta berukuran 1,7 x 4 x 2,35 meter ini, di samping memiliki sejarah panjang juga memiliki nilai-nilai sosial yang melekat didalamnya.
"Acara pemakaman menjadi acara gotong-royong. Kalau ada yang meninggal, jalan yang berlubang ditambal dulu menggunakan tanah," ucapnya.
Saat ini, kereta jenazah kuno ini ditempatkan di bagian barat komplek Pendopo Duplikat Si Panji Kota Lama Banyumas.
"Dititipkan kantor kecamatan karena lagi gencar-gencarnya Banyumas Kota Lama. Sebuah kebanggaan bagi kami," ucapnya.
Baca juga: Harga Emas Antam di Pegadaian Pagi Ini, Selasa 24 Mei 2022: Rp 1.023.000 Per Gram
Baca juga: UPDATE Ketinggian Air dan Jumlah Pengungsi Banjir Rob di Kota Pekalongan
Baca juga: Menhub Budi Karya Sumadi Raih Honoris Causa UGM, Ganjar: Memang Layak!
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/kereta-jenazah-kuno-jadi-koleksi-kompleks-kantor-kecamatan-banyumas-senin-2352022.jpg)