Atlet Dayung Demak Tri Wahyu Sumbang Emas di SEA Games, Orangtua: Sejak Kecil Suka Main di Sungai

TRIBUNBANYUMAS.COM, DEMAK - Rasa bangga disampaikan Muntama dan Jubaidi, warga Nggenggongan, Kelurahan Mangunjiwan, Kecamatan/Kabupaten Demak.

Pasalnya, buah hati mereka, Tri Wahyu Buwono, berhasil mempersembahkan medali emas di ajang SEA Games 2021 Vietnam lewat cabang olahraga dayung kano/kayak.

Memang, Wahyu tak sendiri. Tergabung dalam kwartet K-4, Wahyu bersama tiga rekannya, meraih medali emas di nomor K-4 1.000 meter putra.

Tiga atlet lain dalam tim tersebut adalah Joko Andriyanto dari Jambi, serta Andri Agus Mulyana dan Sutrisno, keduanya dari Jawa Barat.

Muntama mengungkapkan, anaknya mengenal olahraga air karena sejak kecil gemar bermain di sungai.

Biasanya, Wahyu kecil bermain di Sungai Krapyak tak jauh dari rumah.

"Itu selalu, Wahyu (panggilannya) main di sungai sudah sejak kecil, pas masih SD pun sudah sering main di Sungai Krapyak sama temannya," kata Muntama saat ditemui di rumahnya, Kamis (19/5/2022).

Baca juga: Indonesia Bertahan di Peringkat 3 Klasemen Medali SEA Games 2021, Unggul Tiga Emas dari Singapura

Baca juga: Membanggakan! Atlet Downhill Jepara Andy Yoga Sumbang Perak untuk Indonesia di SEA Games 2021

Baca juga: 3 Mahasiswa Unnes Sumbang Medali Perak dan Perunggu untuk Indonesia di SEA Games Vietnam

Tak heran, saat sang ayah pulang dari bekerja, saat itu bekerja sebagai sopir bus antar kota antar provinsi (AKAP), tak menemukan Wahyu di rumah, dia bakal langsung mencari ke sungai.

"Bapaknya juga waktu pulang ke rumah nyariin Wahyu ga ada, pasti langsung jemput ke sungai," jelasnya.

Awalnya, Wahyu kecil hanya berenang di sungai. Namun, ketika melihat sebuah komunitas dayung di Demak sedang berlatih di sungai, dia termotivasi.

Bahkan, tak jarang, ketika Wahyu latihan, sang ibu menemani dan menyaksikan latihan.

"Anaknya, pertama, ikut-ikutan saja. Lama kelamaan dia tertarik dan ikut dayung itu."

"Sampai, sewaktu SMP, dia seriusin bidang itu, terus latihan sampai tangannya bengkak," cerita Muntama.

"Saya, sebagai ibu, ya khawatir, anak saya sampai segitu kerasnya latihan. Kayak, susah banget gitu ngelihatnya," ungkap dia.

Selain tak tega, Muntama juga khawatir akan keselamatan sang anak mengingat, saat latihan, arus sungai terkadang deras.

Namun, Wahyu terus konsisten dan meyakinkan sang bunda.

"'Tidak apa-apa bu, nanti lama kelamaan biasa'. Dia bilang gitu ke saya," ungkap Muntama sambil berkaca-kaca.

Hingga sampai saat ini, sudah banyak kejuaraan yang diikuti Wahyu dan berbuah juara.

Mulai dari kejuaraan tingkat provinsi, nasional, hingga internasional.

"Alhamdulillah, saya bangga banget. Benar-benar bangga Wahyu bisa membawa nama negara ke internasional," terangnya.

Senada disampaikan Jubaidi, ayah Wahyu.

"Saya juga senang dan bangga, (Wahyu) bisa mengharumkan nama negara. Perjuagan Wahyu panjang, dari meraih medali porprov hingga ajang internasional," jelasnya.

Di matanya, Wahyu, sejak kecil, adalah orang yang disiplin dan miliki ambisi besar.

"Sejak kecil, anaknya disiplin. Waktunya latihan, berangkat terus dan nggak menunda-nunda," ucapnya.

Persiapan sejak 2020

Dalam nomor K-4 1.000 meter putera, Wahyu dkk mencatat waktu 3 menit 15,905 detik.

Mereka berjuang keras melawan tim dari Myanmar, Vietnam, Singapura, Thailand, dan Kamboja.

"Kalau persiapan khusus ada, latihannya terus ditambah. Latihan jangka panjang kami mulai 2020 April, rutin setiap hari di Danau Jatiluhur Jawa Barat," cerita Wahyu saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon, Rabu (18/5/2022).

Baca juga: Ombudsman Jateng Terima Laporan, Ada Sekolah Milik Pemerintah Jual Seragam ke Siswa

Baca juga: Tolak Bantuan Vaksin, Korea Utara Imbau Warga Minum Teh dan Jahe Herbal untuk Lawan Covid

Baca juga: Siap Arungi Liga 2! Mayoritas Skuad Persipa Pati, Muka Lama

Baca juga: Timnas Indonesia Krisis Pemain, Pelatih Shin Tae-yong Akui Ragu Hadapi Malaysia di Perebutan Perak

Menurutnya, dalam SEA Games 2021, musuh paling berat adalah tim dari Myanmar.

"Musuh terberatnya sih Myanmar. Tapi, kami juga memantau tuan rumah Vietnam dan juga Thailand," katanya.

Wahyu pun mempersembahkan medali emas yang dia peroleh untuk masyarakat Indonesia.

"Terima kasih atas doanya. Ini juga berkat doa masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Tengah, yang saya cintai. Bangga saya bisa bawa nama negara juara," kata dia.

Ia berharap, dayung di Jawa Tengah, khususnya Demak, berkembang.

"Terima kasih untuk warga Demak, untuk Pemkab Demak juga, terima kasih supportnya yang tidak ada hentinya," ungkap Wahyu.

"Semoga, bisa lahir bibit-bibit berprestasi di cabang olahraga dayung dan bisa lebih baik dan membanggakan," ujarnya. (*)