Berita Purbalingga

Kunjungi Purbalingga, Imam Prasojo Tawarkan Program Perbaikan Ekonomi Warga Lewat Ternak Kambing

Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menyambut hangat kunjungan Prof Imam Prasojo beserta rombongan ke Kota Perwira, Selasa (17/5/2022).

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/Dok Humas Pemkab Purbalingga
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi (tengah) menera cinderamata saat menyambut rombongan yang dipimpin Prof Imam Prasojo (kiri) di Pringgitan Pendopo Dipokusumo, Selasa (17/5/2022). Dalam kunjungannya, Imam menawarkan program ternak kambing untuk meningkatkan perekonomian warga di bantaran Sungai Serayu. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menyambut hangat kunjungan Prof Imam Prasojo beserta rombongan ke Kota Perwira, Selasa (17/5/2022).

Apalagi, dalam kunjungan tersebut, Prof Imam Prasojo menawarkan program peningkatan perekonomian warga di Bantaran Sungai Serayu lewat budi daya kambing persilangan antara Saanen dan PE Jawa Randu.

Imam Prasojo yang datang bersama rombongan disambut bupati di Pringgitan Pendopo Dipokusumo.

Tiwi, sapaan bupati Purbalingga, mengatakan, program tersebut bisa disinergikan lewat program up-land dari Kementerian Pertanian.

Dalam program ini, Purbalingga menerima kucuran dana Rp 7 miliar untuk pengembangan peternakan kambing.

"Jadi, kami dapat program upland dari Kementerian Pertanian. Untuk yang pertama pengembangan kambing khas Kejobong dan yang kedua pengembangan lada."

"Kami dapat kalau gak salah Rp 10 miliar dari kementerian. Karena itu dalam rangka untuk bagaimana mengajak masyarakat membudidayakan kambing," kata Bupati dalam rilis yang diterima, Rabu (18/5/2022).

Baca juga: Hilang Semalaman, Nenek Suwarti Ditemukan Tewas di Sungai Sawangan Bukateja Purbalingga

Baca juga: Tahun Depan Penghasilan Tetap Perangkat Desa di Purbalingga Naik, Ini Permintaan Bupati Tiwi

Baca juga: Unik! Sroto di Toyorejo Purbalingga Disajikan dalam Kelapa Muda

Sementara, Imam Prasojo mengatakan, pemilihan kambing Saanen dan PE Jawa Randu sudah melalui studi ilmiah.

Saanen adalah ras kambing penghasil susu yang terkenal dari Swiss, sedangkan kambing peranakan etawa jenis jawa randu ini merupakan turunan etawa yang baik dari Cilacap.

Kambing persilangan ini di klaim mampu menghasilkan susu sampai 3 liter per hari, dengan nilai ekonomis per liternya, antara Rp 20 ribu-Rp 50 ribu.

Imam menambahkan, program ini sebaiknya dilakukan di daerah bantaran Sungai Serayu.

Harapannya, menjadi program percontohan untuk hulu Serayu yang menanam kentang sehingga mereka bisa berpindah komoditas menjadi peternak kambing perah.

Hal ini bisa menjadi solusi mengurangi sedimentasi di Waduk Mrica Banjarnegara. Selama ini, pertanian kentang di wilayah tersebut menjadi penyumbang sedimentasi Waduk Mrica.

Bila laju sedimentasi dibiarkan seperti sekarang maka umur PLTA Waduk Mrica tinggal 2,5 tahun lagi.

Selama ini, tanaman kentang dianggap warga sebagai komoditas menjanjikan yang bisa ditanam di daerah dingin.

Tetapi, sejatinya, kentang adalah tanaman kering, yang biasanya tumbuh di daerah dingin yang jarang hujan atau kering.

Karena, apabila tanaman kentang terendam air maka umbi kentang akan busuk.

"Wilayah hulu Sungai Serayu adalah daerah yang curah hujannya cukup tinggi maka tanaman kentang harus ditanam tanpa terasering agar air tidak merendam umbi kentang."

"Hal ini menyebabkan air mengalir membawa lumpur ke perairan Sungai serayu yang menuju Waduk Mrica," jelas Imam.

Baca juga: Presiden Jokowi Perbolehkan Tak Pakai Masker di Luar Ruangan, Gibran: Solo Safety Dulu

Baca juga: 48 Ekor di 13 Daerah di Jateng Positif PMK, Ganjar Beri Bantuan Pendampingan dan Obat

Baca juga: Hari Pertama Ganjar Beraktivitas di Luar Rungan Tanpa Masker: Ada Kesadaran Warga Memproteksi Diri

Baca juga: Hilang Dua Hari, Bocah 1,5 Tahun di Ulujami Pemalang Ditemukan Tewas di Saluran Irigasi

Menurutnya, satu di antara solusi terbaik dari permasalahan ini adalah memperbaiki perekonomian rakyat dengan mengalihkan pertanian kentang menjadi peternakan kambing perah yang nilai ekonomisnya lebih tinggi tetapi tetap bisa mencegah erosi tanah.

Menurutnya, lewat pengalihan peternakan ini akan mengakibatkan kebutuhan pakan ternak meningkat.

Untuk kemudian, bisa diarahkan menanam pakan kambing di bantaran Sungai Serayu.

"Program ini meningkatkan kesadaran masyarakat, mari berternak tetapi tanami itu bantaran sungai," jelasnya. (Tribunbanyumas/jti)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved