Finansial

BI Perkirakan Tren Inflasi di Purwokerto dan Cilacap akan Terus Naik, Ini Sebabnya

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Purwokerto, Roni Hartawan mengatakan inflasi sisi permintaan akan terus meningkat.

TRIBUNBANYUMAS.COM/PERMATA PUTRA SEJATI
Pedagang Pasar Manis Purwokerto memajang barcode transaksi nontunai sebagai upaya digitalisasi transaksi pasar rakyat, Rabu (16/9/2020). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Purwokerto, Roni Hartawan mengatakan inflasi sisi permintaan akan terus meningkat di tengah percepatan pemulihan ekonomi.

Selain itu, konsumsi masyarakat diperkirakan akan meningkat, seiring dengan meningkatnya aktivitas sosial ekonomi.

Hal ini merupakan pergerakan inflasi tahunan serta dipengaruhi pola konsumsi masyarakat merespon kasus pandemi Covid-19 yang semakin menurun.

"Hal ini juga didorong realisasi vaksin yang terus bertambah dan kasus Covid-19 yang sudah mulai melandai," kata Roni Hartawan baru-baru ini.

Baca juga: Ganjar Pantau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Wage Purwokerto Banyumas

Selain itu, tekanan pada sisi penawaran akan terus meningkat akibat konflik Rusia- Ukraina.

Ia mengatakan kebijakan pemerintah, serta cuaca menjadi tantangan pengendalian inflasi pada Ramadan dan Idulfitri tahun ini.

Berdasarkan data inflasi bulanan 2019-2021, beberapa komoditas seperti daging ayam ras, beras,cabai rawit, telur ayam ras, bawang merah, bawang putih dan cabai merah tergolong menjadi komoditas dengan risiko tinggi.

"Komoditas-komoditas ini perlu mendapatkan perhatian, khususnya dalam rangka pengendalian inflasi ke depan," ujarnya.

Baca juga: Ganjar: Jalur Selatan Jateng Juga Nyaman Kok untuk Mudik!

Bank Indonesia (BI) mencatat, tingkat Inflasi Purwokerto dan Cilacap pada Maret 2022, tercatat masing-masing 0,82 persen (mtm) dan 1,19 persen (mtm).

Inflasi pada kedua daerah utamanya didorong oleh kenaikan harga minyak goreng sejalan dengan adanya relaksasi ketentuan HET minyak goreng per-16 Maret 2022.

Selain itu, risiko inflasi domestik berasal dari potensi berakhirnya kebijakan subsidi tarif listrik untuk konsumen rumah tangga sederhana dengan 450 VA (50 persen) dan 900 VA (25 persen).

Tarif cukai rokok tahun 2022 yang ditetapkan sebesar 25 persen diperkirakan akan meningkatkan inflasi komoditas rokok, sebagai langkah antisipasi pelaku industri rokok.

Baca juga: Pos Pengamanan Pemudik di Banyumas Dilengkapi Gerai Vaksin

Kemudian tembakau tercatat menjadi salah satu komoditas yang menyebabkan inflasi terkerek di Purwokerto dan Cilacap.

Penyesuaian PPN menjadi 11 persen sesuai dengan UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan yang mulai berlaku sejak 1 April 2021 juga dapat memicu inflasi.

Roni menambahkan ada beberapa upaya antisipasi untuk mengendalikan inflasi.

Pertama, pemantauan ketersediaan pasokan komoditas pangan strategis melalui perluasan distribusi komoditas dengan Kerjasama Antar Daerah (KAD) dan mengoptimalkan produk unggulan daerah.

Baca juga: Kampoeng Kepiting Kutawaru, Rekomendasi Wisata Bahari di Cilacap saat Libur Panjang Lebaran

Selain itu, mendorong kelancaran pendistribusian minyak goreng di daerah, baik minyak goreng curah maupun minyak goreng kemasan.

Upaya lainnya yakni optimalisasi utilisasi teknologi digital, baik untuk peningkatan produktivitas pertanian melalui digital farming maupun perluasan elektronifikasi pembayaran digital.

Kemudian optimalisasi penggunaan SiHati dan hargapangan.id untuk pemantauan harga dan penguatan rantai nilai komoditas dari hulu ke hilir secara end-to-end.

Baca juga: Ganjar Dampingi Wapres Maruf Amin Cek Kesiapan Kawasan Borobudur Jelang Libur Panjang

BI juga meminta pelaku usaha bekerjasama, menjual dengan margin wajar dan berbagi beban atas kenaikan bahan baku dengan menahan atau mengurangi kenaikan harga jual yang dibebankan kepada konsumen, serta tidak menahan atau menimbun stok.

Program pengendalian inflasi menjelang Idul Fitri 1443H seperti pasar murah, sidak pasar dan produsen, memastikan kecukupan pasokan BBM, serta mengarahkan ekspektasi inflasi masyarakat seperti kampanye bijak berbelanja.(*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved