Banjir Cilacap
Sungai Cigeugeumeuh di Limbangan Cilacap Meluap, Rusak Kios dan Genangi Pasar Karanggendot
Hujan deras di Desa Limbangan, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, Rabu (20/4/2022) sore hingga malam membuat Sungai Cigeugeumeuh meluap.
Penulis: Pingky Setiyo Anggraeni | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Hujan deras yang mengguyur Desa Limbangan, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, sejak Rabu (20/4/2022) sore hingga malam membuat Sungai Cigeugeumeuh meluap.
Luapan sungai tersebut membuat 70 kios semi permanen di Pasar Karanggendot, Desa Limbangan, kebanjiran dan beberapa di antaranya rusak.
Kios-kios tersebut berada tepat di tepi Sungai Cigeugeumeuh.
Tembok bagian belakang beberapa kios terlihat jebol setelah diterjang arus sungai.
Selain itu, lumpur tebal juga memenuhi area kios.
Selain kios, tembok penahan di belakang pasar, juga ambrol. Tembok tersebut memiliki tinggi 1 meter dan panjang 20 meter.
Baca juga: Terpeleset saat Menyeberang Sungai Cikawung Cilacap, Sanihar Hilang. Pencarian Terkendala Hujan
Baca juga: UPDATE Penimbunan Solar Bersubsidi di Cilacap, Pelaku Jual Rp 6000 Per Liter ke Semarang
Baca juga: Lansia di Babakan Cilacap Tewas di Tangan Perampok, Perhiasan dan Celengan Raib
Baca juga: BLT Minyak Goreng dan Sembako di Cilacap Mulai Disalurkan, Ribuan Warga Sudah Mencairkannya
Taufik, petugas parkir di Pasar Karanggendot mengatakan, banjir mulai merendam Pasar Karanggendot pada Rabu malam, sekira pukul 19.00 WIB.
"Banjir sekitar pukul 19.00 WIB karena hujan deras dari sekitar pukul 16.00 WIB sampai pukul 19.00 itu, kemudian banjir," kata Taufik saat ditemui Kamis (21/4/2022).
Menurut informasi, pada Rabu malam, ketinggian air di area Pasar Karanggendot mencapai 20 cm.
Sedangkan ketinggian air di jalan raya depan pasar, berkisar 30-50 cm atau selutut orang dewasa.
Taufik menuturkan, air baru surut tiga jam pascabanjir.
"Surut semalam, sekitar pukul 22.00 WIB," tuturnya.
Menurut Taufik, banjir juga pernah menimpa Pasar Karanggendot, Oktober tahun lalu.
Namun, banjir kali ini, menurut Taufik, merupakan banjir terbesar yang pernah terjadi.
"Sudah pernah banjir, enam bulanan yang lalu, tahun 2021, cuma, tidak sebesar ini," kata Taufik.
Baca juga: Dikenal sebagai Tokoh Emansipasi, Begini Masa Kecil Kartini hingga Nama Panggilan Trinil
Baca juga: Sudah Vaksin Dosis 2, Anak Umur 6-17 Tahun Tak Perlu Lagi Tes PCR. Ini Syarat Perjalanan KA Terbaru
Baca juga: Sedihnya Driver Ojol di Semarang Ini, Tabungan Rp 65 Juta Ludes setelah Ditelepon Orang Tak Dikenal
Baca juga: Harga Emas Antam di Pegadaian Pagi Ini, Kamis 21 April 2022: Rp 1.035.000 Per Gram