Berita Kudus
Warga Keberatan, Galian C Ilegal di Klumpit Kudus Kembali Beroperasi setelah Telan Korban 4 Bocah
Penambangan tanah galian C illegal di Desa Klumpit, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, kembali beroperasi setelah menelan korban jiwa empat bocah.
TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Penambangan tanah galian C illegal yang berada di Desa Klumpit, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, kembali beroperasi setelah menelan empat korban jiwa.
Padahal, pemilik usaha bersama warga, aparat desa, Satpol PP, dan polisi, telah menyepakati penutupan galian C ini.
Bahkan, dari informasi yang diterima, penggalian itu kembali dilakukan sejak sepekan lalu.
Alat berat berupa beghoe mengeruk tanah dan truk pengangkut tanah terlihat keluar masuk area galian.
Warga Klumpit yang meminta identitasnya disembunyikan, M, menjelaskan, masyarakat keberatan dengan kembali beroperasinya galian C itu.
Pasalnya, kegiatan itu meninggalkan lubang tanpa ditutup lagi.
"Sehingga, beberapa waktu lalu, ada korban. Ada empat. Bahkan, sampai meninggal, sejumlah pengusaha pun telah diadili dan dinyatakan bersalah oleh pengadilan," terangnya, Senin (11/4/2022).
Baca juga: Sempat Ada Emosi Antrean Diserobot, Warga Antusias Datangi Pasar Murah Ramadan Kodim Kudus
Baca juga: Pemkab Kudus Siapkan Mudik Gratis Lebaran bagi Warganya di Jakarta, Tersedia Kuota 100 Orang
Baca juga: Buka Setiap Sore di Jalan Sunan Kudus, Warung Sedekah Kudus Bagikan 150 Bungkus Makanan Gratis
Baca juga: Waspada! Saat Ramadan, Aksi Curanmor Marak. Di Kudus, 3 Motor Raib dalam Sepekan
Efek lain dari beroperasinya galian itu menyebabkan tanah-tanah yang dibawa truk berjatuhan di jalan.
Sehingga, saat hujan, membuat jalan licin. Dan saat cuaca terik, debu bertebaran.
"Terlebih, mereka menggunakan jasa orang luar sehingga warga tak berani," katanya.
Menurutnya, sudah jelas ada kesepakatan tidak boleh ada penggalian. Bahkan, papan informasi yang menyatakan larangan itu pun masih tepasang.
"Kemarin, saya lihat ada truk lewat. Ada aktivitas pakai alat berat. Hasil tanahnya diangkut truk ke arah barat," imbuhnya.
Dia mengaku kecewa atas beroperasinya lagi galian C itu karena empat korban adalah bocah yang masih memiliki hubungan kerabat dengannya.
Dia pun berharap, instansi terkait menindaklanjuti secara tegas.
"Agar tidak lagi ada korban berjatuhan karena sudah satu pekan ini berjalan lagi," ujar dia.