Berita Bisnis
BPN Ungkap Perlunya Impor Kedelai: Produksi Dalam Negeri Hanya Cukup untuk 1 Bulan
Badan Pangan Nasional (BPN) mengungkapkan, stok kedelai dalam negeri hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan satu bulan ini.
TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Badan Pangan Nasional (BPN) mengungkapkan, stok kedelai dalam negeri hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan satu bulan ini.
BPN pun memastikan, impor kedelai harus dilakukan agar kebutuhan kedelai sepanjang tahun 2022 terpenuhi.
BPN memperkirakan, kebutuhan kedelai dalam negeri tahun ini mencapai 2,84 juta ton.
Sekretaris Utama BPN Sarwo Edhy menyebut, impor diperlukan lantaran produksi kedelai dalam negeri hanya cukup untuk satu bulan.
BPN memperkirakan, produksi kedelai dalam negeri hanya mencapai 200.315 ton, sementara kebutuhan bulanan mencapai 248.626 ton.
"Kebutuhan bulanan 248.626 ton dan produksi dalam negeri hanya cukup untuk satu bulan sehingga kita butuhkan impor kurang lebih 2,8 juta ton," kata Sarwo dalam diskusi media secara daring di Jakarta, dikutip dari Kompas.com, Kamis (31/3/2022).
Baca juga: Bupati Banyumas Pastikan Stok Kedelai Aman meski Harga Masih Tinggi: Tak Ada Spekulan
Baca juga: Ada Kabar Baik untuk Perajin Tahu dan Tempe Soal Harga Kedelai, Ini Bocorannya
Baca juga: Imbas Kenaikan Harga Kedelai Impor, Pengrajin Tahu di Purwokerto Banyumas Pilih Kecilkan Ukuran
Sarwo menjelaskan, total ketersediaan kedelai saat ini mencapai 391.285 ton, dengan rincian, stok awal tahun 2022 sebesar 190.970 ton dan perkiraan produksi dalam negeri mencapai 200.315 ton.
Hingga akhir tahun 2022, kebutuhan kedelai diperkirakan mencapai 2,98 juta ton.
Tak heran, kebutuhan impor kedelai melonjak mencapai 2,84 juta ton.
"Perkiraan produksi dalam negeri hanya lebih kurang 200.000 ton sedangkan kita membutuhkan satu tahun untuk memenuhi pengrajin dan konsumsi 2,9 juta ton, sehingga kita mempunyai neraca negatif 2,5 juta ton. Ini harus impor," jelas Sarwo.
Tingginya impor membuat BPN meminta Kementerian Pertanian untuk memperluas pertanian kedelai di dalam negeri.
Tujuannya agar bisa mengurangi impor secara bertahap di tahun-tahun yang akan datang.
"Karena itu, tentunya, pemerintah melalui Kementan, untuk lebih memperluas pertanian kedelai sehingga produksi kedelai dalam negeri bisa meningkat dan mengurangi impor secara bertahap," sebut dia.
Baca juga: Pedagang Pasar Manis Tak Jual Minyak Goreng Curah, Tantan: Untuk Dapat, Ada Syarat Belanja Rp 1 Juta
Baca juga: Pemkab Purbalingga Lanjutkan Pembangunan Jalan Tembus Karangjambu-Ponjen, Tahun Ini Sepanjang 2 Km
Baca juga: Siap-siap, Harga BBM Jenis Pertamax Dimungkinkan Naik Mulai 1 April 2022
Baca juga: Turun Lagi Jadi Level 1 PPKM, Pemkab Banyumas Ancang-ancang Gelar PTM 100 Persen
Selain kedelai, ada tiga komoditas lain yang akan dipenuhi dengan impor pada tahun ini.
Komoditas tersebut, yakni bawang putih, daging sapi, dan gula konsumsi.
Berdasarkan prognosa BPN, rencana impor bawang putih mencapai 606.377 ton, impor daging sapi mencapai 193.223 ton, dan impor gula konsumsi sebesar 1,04 juta ton. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Badan Pangan Nasional: Produksi Kedelai Hanya Cukup Buat 1 Bulan, Perlu Impor 2,8 Juta Ton".