Berita Kudus
Pedagang Kerupuk di Kudus Kelimpungan, Minyak Goreng Curah Menghilang dari Pasaran
Minyak goreng curah di Kudus, beberapa hari terakhir, menghilang dari pasaran. Pemilik usaha kecil pun kelimpungan karena kondisi ini.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: rika irawati
Sebelum-sebelumnya, Antok bisa pakai minyak goreng curah atau kemasan untuk usaha kerupuknya.
Pasalnya, sebelum terjadi kelangkaan, selisiih harga kedua jenis minyak goreng tersebut tidak terpaut jauh.
Sementara, saat ini, minyak goreng kemasan di Kudus, rata-rata di angka Rp 25 ribu per liter.
Antok tidak bisa berbuat banyak selain berharap kepada pemerintah supaya segera menyelesaikan masalah minyak goreng.
Baca juga: Bagai Cerita Dongeng, Dua Dukuh di Sayung Demak Ini Hilang Diterjang Rob
Baca juga: Ditangani Tim Dokter Berbagai Bidang, Begini Kondisi Terkini Bocah Korban Penganiayaan Ibu di Brebes
Baca juga: Gabah Petani Kebumen Terendam Banjir, Bupati Arif Janji Serap Lewat Penggilangan Padi Kutowinangun
Baca juga: Pebulu Tangkis Gregoria Mariska Terpaksa Mundur dari Swiss Open 2022, Terkonfirmasi Positif Covid
Sementara, dari pantauan di toko kelontong yang biasa menjual minyak goreng curah di Gang IV, Jalan Nuri Kudus, minyak goreng curah tidak tersedia.
Di situ sudah menumpuk antrean jeriken dari sejumlah calon pembeli minyak goreng curah.
Kondisi serupa juga terjadi di beberapa toko kelontong besar di sekitar wilayah tersebut.
Pemilik toko kelontong, Beny, mengatakan, tokonya belum mendapat kiriman minyak goreng curah dari distributor di Semarang, setelah pemerintah mencabut HET minyak goreng kemasan.
Bahkan, terhitung sejak sepekan yang lalu, kiriman belum ada.
Biasanya, kata Beny, dalam sepekan, tokonya mendapat dua kali kiriman minyak goreng curah.
Sekali pengiriman, distributor menggunakan truk tangki kapasitas 5 ribu liter.
"Ini belum tahu kapan mau dikirim lagi," kata dia.
Berhubung banyak warga yang datang ingin membeli minyak goreng curah di tokonya, Beny sampai menulis di kertas terkait kondisi minyak goreng.
Tulisan berbunyi 'minyak curah kosong' itu ditempel di toko agar calon pembeli tak kecele. (*)