Berita Cilacap
Banjir Selutut Genangi Jalan Raya Buntu-Kroya, Lalu Lintas Tersendat
Jalan Raya Buntu-Kroya di Desa Mujur Lor, Kroya tergenang banjir hingga selutut orang dewasa.
Penulis: Pingky Setiyo Anggraeni | Editor: mamdukh adi priyanto
TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Jalan Raya Buntu-Kroya di Desa Mujur Lor, Kroya tergenang banjir hingga selutut orang dewasa sejak Selasa (15/3/2022) pagi.
Akibatnya jalan penghubung dua kabupaten yaitu Banyumas dan Cilacap ini sulit dilalui kendaraan, dan lalu lintas tersendat.

Baca juga: Begini Kronologi Pajero Hitam Tercemplung Sungai Wates Kroya saat Terjadi Banjir Cilacap
Terpantau beberapa pengendara roda dua yang nekat menerobos banjir terpaksa harus mendorong kendaraanya karena mogok.
Di antaranya yakni Asep Riyadi (34) warga Patikraja, Banyumas.
Beruntung ia dibantu petugas dari SAR Brimob Kroya untuk menuntun motornya.
"Ini mau ke Binangun (Cilacap), karena sudah terlanjur basah jadinya saya terobos saja.
Ternyata di tengah-tengah mesinnya mati," kata Asep.
Baca juga: Banjir Banyumas dan Kebumen Akibat Hujan Ekstrim, BMKG Cilacap: Dipicu Siklon Tropis Billy
Petugas UPT Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kroya, Sugiarto menjelaskan bahwa banjir yang terjadi di Jalan Raya Buntu-Kroya ini disebabkan karena curah hujan yang tinggi sejak malam hari.
"Ini karena hujan dari semalam yang mengakibatkan air Kali Tipar melimpas.
Selain itu banjir di jalan ini juga karena limpasan dari sawah Sidamulya, jadi air dari sawah dan kali sama-sama melimpas ke jalan ini," jelas Sugiarto.
Diketahui bahwa air mulai memasuki area Jalan Raya Buntu-Kroya sejak Senin malam sekitar pukul 24.00 WIB.
Hal tersebut terjadi karena hujan deras yang mengguyur wilayah Kroya sejak malam hari.
Baca juga: BREAKING NEWS: Diduga Sopir Hindari Genangan Air, Mobil Pajero Nyebur Sungai Wates di Kroya Cilacap
Menurut informasi dari pihak UPT BPBD Kroya, ketinggian air di Jalan Raya Buntu-Kroya ini berkisar antara 50 hingga 70 centimeter.
Wagino, Kadus 2 Desa Mujur Lor menyatakan bahwa banjir di wilayahnya merupakan banjir rutinan.
"Ini sebenarnya banjir rutinan.
Soalnya tahun sebelumnya juga pernah banjir, bahkan lebih besar lagi.
Air dari sawah dan sungai memang melimpas ke jalan, karena hujan deras dari semalam sampai pagi," jelas Wagino.
Baca juga: Banjir di Banyumas Memaksa 1.500 Warga Mengungsi, Lebih dari 700 Warga Menunggu Dievakuasi
Untuk mengurangi debit air di jalan raya, Wagino membobol tanggul di samping jalan agar air bisa dialihkan ke Sungai Wates.
Selain karena disebabkan limpasan air dari sawah dan kali, diketahui bahwa banjir juga disebabkan karena saluran air di area tersebut tidak berfungsi dengan baik.(*)